Sukses

Survei: Demi Nafkahi Anak, Wanita RI Rajin Berbisnis

Hasil survei terbaru The Asia Foundation terungkap sebanyak 65,96% pengusaha wanita Indonesia menjalankan bisnisnya untuk membiayai anaknya.

Studi terbaru yang dilakukan The Asia Foundation meneliti sejumlah keterbatasan yang umum menghambat kinerja perekonomian negara-negara di Asia. Penelitian tersebut difokuskan pada berbagai faktor yang membatasi kemampuan pengusaha wanita untuk mencapai potensi pertumbuhan tertingginya.

Dari penelitian tersebut terungkap, sebanyak 65,96% pengusaha wanita di Indonesia menjalankan bisnisnya untuk membiayai kehidupan anaknya.

Seperti dilansir dari asiafoundation.org, Sabtu (7/9/2013), usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia mendominasi 96% tenaga kerja dalam negeri. Dari jumlah tersebut, satu per tiga UKM di Indonesia dimiliki perempuan.

Disponsori Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), penelitian tersebut fokus pada sejumlah faktor yang menghambat perkembangan pengusaha wanita di empat negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand.

Dalam studi bertajuk `Access to Trade and Growth of Women’s SMEs in APEC Developing Economies: Evaluating the Business Environment in Indonesia tersebut, sebanyak 65,96% pemilik UKM wanita dalam negeri yang disurvei mengaku bertanggung jawab penuh atas biaya hidup anaknya. Sementara hanya 2,86% pria pemilik UKM yang mengaku tanggung jawab utamanya adalah untuk membesarkan anak.

Filipina juga menunjukkan disparitas sosial serupa di mana 63,64% partisipan wanita dalam survei tersebut mengaku menanggung beban kesejahteraan anaknya. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan para pengusaha pria. Hanya 2,7% pemilik UKM pria yang menganggap biaya hidup anak sebagai tanggung jawab utamanya.

Kesenjangan sosial antara pengusaha wanita dan pria pun terjadi di Thailand dan Malaysia. Namun Thailand menunjukkan selisih yang lebih sedikit dibandingkan tiga negara lainnya. (Sis/Ndw)
Live dan Produksi VOD