Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum melaporkan lima kawasan kumuh terparah di Indonesia. Kawasan tersebut menjadi target sasaran penataan pemukiman dari lembaga tersebut dan pemerintah daerah (pemda) setempat.
Direktur Pengembangan Pemukiman Amwazi Idrus mengatakan perlahan pemerintah pusat dan pemda akan memberikan pola penanganan terpadu terhadap lima kawasan kumuh tersebut, antara lain :
1. Daerah Belawan, Medan.
Masyarakat setempat terus membangun pemukiman di daerah pantai tersebut sehingga jumlahnya terus meningkat dan padat.
2. Kawasan Ciliwung, Jakarta.
Seperti diketahui kawasan ini terkenal sebagai langganan banjir setiap hujan datang.
3. Kawasan Taman Sari Bandung.
Wilayah yang bersebelahan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tercatat sebagai kawasan kumuh dengan tingkat kepadatan sangat tinggi.
"Dan mungkin saja kawasan ini jadi yang terpadat di dunia karena memang sudah bertumpuk-tumpuk, penuh dengan kos-kosan," ujarnya saat ditemui dalam konferensi pers Hari Habitat Dunia 2013 di kantornya, Jakarta, Senin (9/9/2013).
4. Kawasan Boezem Surabaya, Jawa Timur.
Daerah ini memiliki penampungan untuk luapan banjir. "Kawasan ini terkumuh bahkan segala macam jenis kriminal ada di sana. Jadi mesti ditata ulang," lanjut Amwazi.
5. Kawasan Talo, Makassar.
Wilayah ini dinilai cukup kumuh karena masuk dalam kawasan heritage sebab bekas Kerajaan Talo.
"Permasalahan utama dari lima kawasan kumuh tersebut, antara lain persoalan air bersih, sanitasi, becek, sering banjir dan rumah tidak
layak huni, serta lainnya. Jadi bisa dibilang terparah," papar dia.
Solusinya, lanjut Amwazi, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat dan pemerintah daerah akan mulai melakukan
pembenahan, seperti pembangunan rumah susun (rusun) untuk di wilayah Ciliwung dan Taman Sari.
"Kalau di Boezem, kami akan bangunkan jalan supaya tidak banjir serta membenahi pasar lokal yang menjadi satu dengan pengasapan ikan," pungkas Amwazi.
Menurut data Podes tahun 2011 tercatat 5.560 titik lokasi kumuh perkotaan di 1.975 kelurahan/desa, pada 78 kota dan 158 kabupaten.
Dalam laporan yang sama tercatat 27,38 juta jiwa atau setingkat 7,07 juta kepala keluarga tinggal di wilayah kumuh itu. (Fik/Ndw)
Direktur Pengembangan Pemukiman Amwazi Idrus mengatakan perlahan pemerintah pusat dan pemda akan memberikan pola penanganan terpadu terhadap lima kawasan kumuh tersebut, antara lain :
1. Daerah Belawan, Medan.
Masyarakat setempat terus membangun pemukiman di daerah pantai tersebut sehingga jumlahnya terus meningkat dan padat.
2. Kawasan Ciliwung, Jakarta.
Seperti diketahui kawasan ini terkenal sebagai langganan banjir setiap hujan datang.
3. Kawasan Taman Sari Bandung.
Wilayah yang bersebelahan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tercatat sebagai kawasan kumuh dengan tingkat kepadatan sangat tinggi.
"Dan mungkin saja kawasan ini jadi yang terpadat di dunia karena memang sudah bertumpuk-tumpuk, penuh dengan kos-kosan," ujarnya saat ditemui dalam konferensi pers Hari Habitat Dunia 2013 di kantornya, Jakarta, Senin (9/9/2013).
4. Kawasan Boezem Surabaya, Jawa Timur.
Daerah ini memiliki penampungan untuk luapan banjir. "Kawasan ini terkumuh bahkan segala macam jenis kriminal ada di sana. Jadi mesti ditata ulang," lanjut Amwazi.
5. Kawasan Talo, Makassar.
Wilayah ini dinilai cukup kumuh karena masuk dalam kawasan heritage sebab bekas Kerajaan Talo.
"Permasalahan utama dari lima kawasan kumuh tersebut, antara lain persoalan air bersih, sanitasi, becek, sering banjir dan rumah tidak
layak huni, serta lainnya. Jadi bisa dibilang terparah," papar dia.
Solusinya, lanjut Amwazi, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat dan pemerintah daerah akan mulai melakukan
pembenahan, seperti pembangunan rumah susun (rusun) untuk di wilayah Ciliwung dan Taman Sari.
"Kalau di Boezem, kami akan bangunkan jalan supaya tidak banjir serta membenahi pasar lokal yang menjadi satu dengan pengasapan ikan," pungkas Amwazi.
Menurut data Podes tahun 2011 tercatat 5.560 titik lokasi kumuh perkotaan di 1.975 kelurahan/desa, pada 78 kota dan 158 kabupaten.
Dalam laporan yang sama tercatat 27,38 juta jiwa atau setingkat 7,07 juta kepala keluarga tinggal di wilayah kumuh itu. (Fik/Ndw)