PT Timah Tbk (TINS) menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk mengincar lahan tambang batubara yang berada di daerah Sumatera Selatan. Rencana akuisisi perusahaan batubara tersebut akan terselesaikan pada akhir tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho mengatakan, perseroan mengincar lahan tambang batubara di Sumatera Selatan karena memiliki cadangan dengan kualitas batubara sangat baik.
"Tambang batubara disana sangat baik, mulai dari cadangan dan tingginya kualitas batubara yang ada disana," ujar Agung di Jakarta, Senin (9/9/2013).
Menurut Agung, rencana akuisisi perusahaan ini akan dilakukan melalui anak usahanya PT Timah Investasi Mineral. Kini proses akuisisi ini sudah masuk tahap uji tuntas, sehingga bisa mengukur seberapa besar cadangan batubara yang dimiliki perusahaan tambang tersebut.
"Untuk proses akuisisi, dana yang mencapai sekitar Rp 1 triliun, kita dapatkan dari kas internal perseroan," ujar Agung.
Dia menjelaskan, dengan selesainya proses akuisisi ini, perseroan berharap bisa mendorong kontribusi positif terhadap pendapatan perseroan.
Seperti diketahui, pada tahun 2012 lalu, dari sektor bisnis batubara hanya menyumbang sekitar 9% dari total pendapatan perseroan yang didapatkan sebesar Rp 7,82 triliun.
Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan tiga bulan pertama yang disumbang dari sektor batubara sebesar Rp 127,73 miliar, dari total pendapatan sebesar Rp 1,52 triliun di kuartal I-2013. (Dis/Nur)
Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho mengatakan, perseroan mengincar lahan tambang batubara di Sumatera Selatan karena memiliki cadangan dengan kualitas batubara sangat baik.
"Tambang batubara disana sangat baik, mulai dari cadangan dan tingginya kualitas batubara yang ada disana," ujar Agung di Jakarta, Senin (9/9/2013).
Menurut Agung, rencana akuisisi perusahaan ini akan dilakukan melalui anak usahanya PT Timah Investasi Mineral. Kini proses akuisisi ini sudah masuk tahap uji tuntas, sehingga bisa mengukur seberapa besar cadangan batubara yang dimiliki perusahaan tambang tersebut.
"Untuk proses akuisisi, dana yang mencapai sekitar Rp 1 triliun, kita dapatkan dari kas internal perseroan," ujar Agung.
Dia menjelaskan, dengan selesainya proses akuisisi ini, perseroan berharap bisa mendorong kontribusi positif terhadap pendapatan perseroan.
Seperti diketahui, pada tahun 2012 lalu, dari sektor bisnis batubara hanya menyumbang sekitar 9% dari total pendapatan perseroan yang didapatkan sebesar Rp 7,82 triliun.
Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan tiga bulan pertama yang disumbang dari sektor batubara sebesar Rp 127,73 miliar, dari total pendapatan sebesar Rp 1,52 triliun di kuartal I-2013. (Dis/Nur)