Banyak pegawai yang ingin keluar dari pekerjaan dan merintis bisnisnya sendiri. Seringkali keuntungan yang ditawarkan sebuah bisnis bisa sangat menggiurkan dan menggoda para peminatnya. Sayangnya, berbisnis belum tentu menjamin kecukupan hidup Anda secara finansial.
Seperti melansir Boldsky.com, Selasa (10/9/2013), dibandingkan bekerja, berbisnis dapat lebih berisiko daripada bekerja pada orang lain.
Memang bekerja di bawah pantauan atasan seringkali mengundang rasa tidak nyaman. Terlebih lagi rutinitas yang monoton mengundang kejenuhan tersendiri.
Namun sebelum Anda memulai bisnis, pastikan Anda memiliki rencana matang dan menutup berbagai celah menuju kerugian. Berikut empat alasan agar tidak memulai bisnis sendiri:
1. Pendapatannya tidak tetap
Dalam berbisnis, pendapatan Anda setiap bulan tidak tetap. Kadang memperoleh keuntungan besar, tapi bulan berikutnya laba yang Anda peroleh jauh lebih kecil.
Guna mengamankan keuangan, Anda dapat merencanakan bisnis sampingan sambil tetap bekerja di kantor. Kerugian dari usaha sampingan tak berpengaruh besar.
Jangan jadikan bisnis sebagai mata pencaharian utama. Baiknya Anda memiliki pengetauan dan gagasan yang matang sebelum memulai sebuah bisnis.
2. Modal
Setiap bisnis memerlukan investasi. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha dan strategi mempertahankannya sangat bergantung pada rencana bisnis.
Maka jika rencananya gagal, bisnis Anda tak akan berjalan dengan baik. Anda harus siap menghadapi kerugian besar saat modal yang Anda gelontorkan tak kembali.
3. Tak ada jaminan keuangan
Saat menjadi pegawai, Anda memiliki jaminan keuangan setiap bulan. Jika tak bertindak macam-macam, pekerjaan tersebut dapat terus berada dalam genggaman.
Sebaliknya dalam berbisnis, Anda menghabiskan banyak uang di awal tanpa ada kepastian modalnya akan kembali. Ingat, dalam bisnis hanya ada dua pilihan, untung atau rugi.
4. Pasar
Bisnis sangat bergantung pada pasar. Anda harus pandai membaca situasi ekonomi guna menentukan strategi bisnis yang harus dilakukan.
Kerugian masih bisa diprediksi tapi tetap tak ada jaminan Anda akan memperoleh untung dari usaha yang dijalankan. Kondisi pasar yang fluktuatif akan berdampak besar pada sebuah bisnis khususnya saat negara tengah mengalami resesi ekonomi. (Sis/Nur)
Seperti melansir Boldsky.com, Selasa (10/9/2013), dibandingkan bekerja, berbisnis dapat lebih berisiko daripada bekerja pada orang lain.
Memang bekerja di bawah pantauan atasan seringkali mengundang rasa tidak nyaman. Terlebih lagi rutinitas yang monoton mengundang kejenuhan tersendiri.
Namun sebelum Anda memulai bisnis, pastikan Anda memiliki rencana matang dan menutup berbagai celah menuju kerugian. Berikut empat alasan agar tidak memulai bisnis sendiri:
1. Pendapatannya tidak tetap
Dalam berbisnis, pendapatan Anda setiap bulan tidak tetap. Kadang memperoleh keuntungan besar, tapi bulan berikutnya laba yang Anda peroleh jauh lebih kecil.
Guna mengamankan keuangan, Anda dapat merencanakan bisnis sampingan sambil tetap bekerja di kantor. Kerugian dari usaha sampingan tak berpengaruh besar.
Jangan jadikan bisnis sebagai mata pencaharian utama. Baiknya Anda memiliki pengetauan dan gagasan yang matang sebelum memulai sebuah bisnis.
2. Modal
Setiap bisnis memerlukan investasi. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha dan strategi mempertahankannya sangat bergantung pada rencana bisnis.
Maka jika rencananya gagal, bisnis Anda tak akan berjalan dengan baik. Anda harus siap menghadapi kerugian besar saat modal yang Anda gelontorkan tak kembali.
3. Tak ada jaminan keuangan
Saat menjadi pegawai, Anda memiliki jaminan keuangan setiap bulan. Jika tak bertindak macam-macam, pekerjaan tersebut dapat terus berada dalam genggaman.
Sebaliknya dalam berbisnis, Anda menghabiskan banyak uang di awal tanpa ada kepastian modalnya akan kembali. Ingat, dalam bisnis hanya ada dua pilihan, untung atau rugi.
4. Pasar
Bisnis sangat bergantung pada pasar. Anda harus pandai membaca situasi ekonomi guna menentukan strategi bisnis yang harus dilakukan.
Kerugian masih bisa diprediksi tapi tetap tak ada jaminan Anda akan memperoleh untung dari usaha yang dijalankan. Kondisi pasar yang fluktuatif akan berdampak besar pada sebuah bisnis khususnya saat negara tengah mengalami resesi ekonomi. (Sis/Nur)