Sukses

[VIDEO] BI Rate Bakal Naik dan Rupiah Tembus 12.000

"Kita lihat 4-5 tahun yang lalu, bottom rupiah berada di level bottomnya 11.500 sampai 13.000,"

Bank Indonesia (BI) pekan ini kembali bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) reguler bulanan. Lagi-lagi pelaku pasar harus menanti solusi jitu bank sentral dalam meredam kekhawatiran pelaku pasar pada data makro ekonomi nasional.

BI dua pekan lalu pada RDG Tambahan sedikit banyak sudah bisa memenuhi keinginan pasar dengn menaikkan BI rate 50 basis poin (bps). Sayang keputusan itu tak cukup besar menjinakab kurs rupiah yang mulai liar.

Bahkan sepekan yang lalu, rupiah di data kurs tengah BI sudah menembus level 11 ribu, atau pertama kali sejak April 2009. Rupiah di pasar non delivered forward bloomberg bahkan sudah menyentuh level 12 ribuan.

Kekhawatiran krisis Suriah yang makin dalam seiring isu serangan militer AS telah memaksa harga minyak mentah makin meningkat. Ketakutan inilah yang memicu kekhawatiran membengkaknya  neraca perdagangan yang akhirnya menekan kurs rupiah.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo dalam perbincangan dengan Liputab6.com memperkirakan BI kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.  "Saya kira BI msih bakal menaikkan BI rate.Soalnya kan kemarin kita melihat BI rate tidak dinaikkan, ketika BI menghentikan secara tiba-tiba kenaikan BI ratenya pasar kemudian merespon dengan negatif," jelasnya.

Satrio mengatakan, keputusan BI menaikkan BI raatr pada RDG tambahan lalu memang telah mengurangi kepanikan pasar. Namun sayangnya penurunan rupiahnya  belum memperlihatkan level bottomnya.

"Kita lihat 4-5 tahun yang lalu, bottom rupiah berada di level bottomnya 11.500 sampai 13.000," katanya.

Dengan masih adanya kekhawatiran pasar, berapa level bottom rupiah?Apa saja sektor saham yang bisa terimbas positif dari pelemahan itu? Berikut di bawah ini video wawancara Liputan6.com dengam Satrio Utomo: (Shd)