Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menantang ilmuwan dan mahasiswa fakultas pertanian untuk menemukan varietas baru tebu yang mampu ditanam saat musim apapun. Hasil penemuan juga tak boleh membuat kandungan gula dalam tebu tak boleh berkurang.
"Saya ingin ada varietas baru ini, tantangan juga untuk ilmuwan dan fakultas pertanian. Saya pengen ada yang tahan terhadap hujan, kalau hujan biar nggak drop-lah (kandungan gula)," ungkapnya seperti yang ditulis Rabu (11/9/2013).
Dahlan menjelaskan, tantangan ini diberikan karena pendapatan para petani tebu setahun ini menurun drastis. pemicunya, musim hujan yang panjang mengakibatkan rendemen gula di dalam tanaman tebu berkurang.
Tak hanya itu, Dahlan juga menantang ahli pertanian melahirkan varietas tebu yang mampu ditebang hingga tiga kali tanpa harus menanam ulang.
"Saya juga pengen ada varietas yang mampu ditebang awal, ditebang tengah dan tebang akhir rendemennya tidak beda," katanya.
Selama ini produk gula terbaik masih berasal adalah gula rafinasi yang diolah menggunakan tempat pengolahan tersendiri. Ke depan, produk gula ini diharapkan bisa diolah di pabrik gula biasa.(Yas/Shd)
"Saya ingin ada varietas baru ini, tantangan juga untuk ilmuwan dan fakultas pertanian. Saya pengen ada yang tahan terhadap hujan, kalau hujan biar nggak drop-lah (kandungan gula)," ungkapnya seperti yang ditulis Rabu (11/9/2013).
Dahlan menjelaskan, tantangan ini diberikan karena pendapatan para petani tebu setahun ini menurun drastis. pemicunya, musim hujan yang panjang mengakibatkan rendemen gula di dalam tanaman tebu berkurang.
Tak hanya itu, Dahlan juga menantang ahli pertanian melahirkan varietas tebu yang mampu ditebang hingga tiga kali tanpa harus menanam ulang.
"Saya juga pengen ada varietas yang mampu ditebang awal, ditebang tengah dan tebang akhir rendemennya tidak beda," katanya.
Selama ini produk gula terbaik masih berasal adalah gula rafinasi yang diolah menggunakan tempat pengolahan tersendiri. Ke depan, produk gula ini diharapkan bisa diolah di pabrik gula biasa.(Yas/Shd)