TripAdvisor™, sebuah situs perjalanan terbesar di dunia baru-baru ini mengeluarkan hasil survei akomodasi dan wisatawan terbesar di dunia yang disebut TripBarometer.
Dari hasil survei tersebut terungkap, sebanyak 66% pengusaha perhotelan Indonesia berencana menaikkan tarif kamar pada 2014, dibanding dengan 51% pengusaha perhotelan di dunia.
Menurut Commercial Director APAC, TripAdvisor for Business, Lewis Ng, alasan utama untuk kenaikan harga antara lain peningkatan pengeluaran tambahan (73%), mengatasi peningkatan permintaan (43%) dan sejalan dengan kompetisi (35%).
"Indonesia memiliki proporsi pengusaha perhotelan tertinggi di dunia (40%) yang memiliki rencana untuk membuka properti baru di 2014. Selain itu, dari mereka yang berencana untuk membuka properti baru, semua berencana melakukannya di Asia," ungkap dia seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, RAbu (11/9/2013)
Tak hanya itu, pengusaha perhotelan di Indonesia juga tergolong yang paling optimistis di dunia, dengan 83% responden yang yakin mengenai keuntungan bisnis mereka pada tahun depan, yang secara signifikan lebih tinggi dibanding level optimisme pengusaha perhotelan secara global (67%)
Mayoritas pengusaha perhotelan Indonesia (82%) juga melaporkan tren positif di travel intra-wilayah, mengklaim tamu mereka yang paling banyak berasal dari Asia.
Untuk menarik lebih banyak tamu, 62% pengusaha perhotelan Indonesia berencana untuk menginvestasikan dana untuk pelatihan staf, 59% untuk anggaran pemasaran dan 53% untuk renovasi kecil.Â
Sekedar informasi, TripBarometer adalah penelitian yang dilakukan dua kali setahun, dan hasilnya dianalisis secara independen oleh perusahaan riset Edelman Berland. Survei ini mengungkapkan informasi mengenai perjalanan saat ini dan tren industri perhotelan, menurut 19.000 wisatawan dan lebih dari 10.000 pemilik bisnis akomodasi di seluruh dunia. (Ndw)
Dari hasil survei tersebut terungkap, sebanyak 66% pengusaha perhotelan Indonesia berencana menaikkan tarif kamar pada 2014, dibanding dengan 51% pengusaha perhotelan di dunia.
Menurut Commercial Director APAC, TripAdvisor for Business, Lewis Ng, alasan utama untuk kenaikan harga antara lain peningkatan pengeluaran tambahan (73%), mengatasi peningkatan permintaan (43%) dan sejalan dengan kompetisi (35%).
"Indonesia memiliki proporsi pengusaha perhotelan tertinggi di dunia (40%) yang memiliki rencana untuk membuka properti baru di 2014. Selain itu, dari mereka yang berencana untuk membuka properti baru, semua berencana melakukannya di Asia," ungkap dia seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, RAbu (11/9/2013)
Tak hanya itu, pengusaha perhotelan di Indonesia juga tergolong yang paling optimistis di dunia, dengan 83% responden yang yakin mengenai keuntungan bisnis mereka pada tahun depan, yang secara signifikan lebih tinggi dibanding level optimisme pengusaha perhotelan secara global (67%)
Mayoritas pengusaha perhotelan Indonesia (82%) juga melaporkan tren positif di travel intra-wilayah, mengklaim tamu mereka yang paling banyak berasal dari Asia.
Untuk menarik lebih banyak tamu, 62% pengusaha perhotelan Indonesia berencana untuk menginvestasikan dana untuk pelatihan staf, 59% untuk anggaran pemasaran dan 53% untuk renovasi kecil.Â
Sekedar informasi, TripBarometer adalah penelitian yang dilakukan dua kali setahun, dan hasilnya dianalisis secara independen oleh perusahaan riset Edelman Berland. Survei ini mengungkapkan informasi mengenai perjalanan saat ini dan tren industri perhotelan, menurut 19.000 wisatawan dan lebih dari 10.000 pemilik bisnis akomodasi di seluruh dunia. (Ndw)