Pemerintah tidak pernah hilang akal mencari cara mengontrol konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di masyarakat.
Kali ini, pemerintah berencana menerapkan sistem pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu seperti anjungan tunai mandiri (ATM).
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, pembelian BBM dengan kartu bisa mengetahui secara pasti konsumsi di masyarakat karena transaksinya tercatat.Â
Hal ini diharapkan bisa mengetahui jika ada pembelian BBM di luar batas tidak kewajaran dan bisa dicurigai jika pembeli tersebut melakukan kecurangan.
"Pemerintah tidak berhenti mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi. Salah satu yang kita cek adalah pelaksanaan pembelian transaksi pembelian BBM bersubsidi, ini non cash, kaya voucher. Boleh dong pemerintah memberi BBM bersubsidi," kata Susilo di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Dia menambahkan, dengan memakai sistem pembelian ini maka penggunaan BBM bersubsidi akan lebih terkontrol dan pemerintah membayar subsidi BBM sesuai dengan konsumsi yang tercatat di masyarakat.
"BBM ini dari kilang ke Depo-Depo ke SPBU, SPBU ke kendaraan, kalau tahu dahsyat nanti yang membeli BBM bersubsidi harus menyerahkan kartu, ya sama kalau mau ngisi," ungkap dia.
Susilo mengungkapkan, untuk menerapkan sistem tersebut nantinya bekerjasama dengan Bank melalui mekanisme sistem saldo. Rencananya sistem tersebut akan diterapkan pada tahun depan.
"Semua bank, BRI, BNI, Mandiri, kalau nantinya ada kartunya ada logo BPH migas," tutup dia. (Pew/Nur)
Kali ini, pemerintah berencana menerapkan sistem pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu seperti anjungan tunai mandiri (ATM).
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, pembelian BBM dengan kartu bisa mengetahui secara pasti konsumsi di masyarakat karena transaksinya tercatat.Â
Hal ini diharapkan bisa mengetahui jika ada pembelian BBM di luar batas tidak kewajaran dan bisa dicurigai jika pembeli tersebut melakukan kecurangan.
"Pemerintah tidak berhenti mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi. Salah satu yang kita cek adalah pelaksanaan pembelian transaksi pembelian BBM bersubsidi, ini non cash, kaya voucher. Boleh dong pemerintah memberi BBM bersubsidi," kata Susilo di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Dia menambahkan, dengan memakai sistem pembelian ini maka penggunaan BBM bersubsidi akan lebih terkontrol dan pemerintah membayar subsidi BBM sesuai dengan konsumsi yang tercatat di masyarakat.
"BBM ini dari kilang ke Depo-Depo ke SPBU, SPBU ke kendaraan, kalau tahu dahsyat nanti yang membeli BBM bersubsidi harus menyerahkan kartu, ya sama kalau mau ngisi," ungkap dia.
Susilo mengungkapkan, untuk menerapkan sistem tersebut nantinya bekerjasama dengan Bank melalui mekanisme sistem saldo. Rencananya sistem tersebut akan diterapkan pada tahun depan.
"Semua bank, BRI, BNI, Mandiri, kalau nantinya ada kartunya ada logo BPH migas," tutup dia. (Pew/Nur)