PT Pertamina (Persero) menyambut baik rencana pemerintah untuk mewajibkan mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) menggunakan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti pertamax.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir berharap kebijakan ini bisa menekan konsumsi BBM subsidi sehingga bisa mengurangi dana subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah.
"Kalau memang ada kebijakan itu sangat baik. LCGC tidak diperkenankan menggunakan BBM subsidi. Tentu ini sangat membantu menekan konsumsi BBM subsidi," kata Ali di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Ali mengungkapkan, Pertamina akan memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan pelayanannya. "Ini membuat Pertamina semakin aktif meningkatkan pelayanan. Kalau ada kesempatan memperbesar pasar tentunya kita ambil," tuturnya.
Ali berjanji kenaikan konsumsi BBM non subsidi akibat kebijakan itu tidak akan mempengaruhi harga jual pertamax. Pasalnya, pergerakan harga BBM non subsidi tidak mengikuti permintaan, tapi mengekor harga minyak dunia.
"Harga pertamax tidak terkait dengan tingginya permintaan atau rendahnya permintaan. Tapi terkait harga minyak internasional," ungkap dia. (Pew/Ndw_
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir berharap kebijakan ini bisa menekan konsumsi BBM subsidi sehingga bisa mengurangi dana subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah.
"Kalau memang ada kebijakan itu sangat baik. LCGC tidak diperkenankan menggunakan BBM subsidi. Tentu ini sangat membantu menekan konsumsi BBM subsidi," kata Ali di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Ali mengungkapkan, Pertamina akan memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan pelayanannya. "Ini membuat Pertamina semakin aktif meningkatkan pelayanan. Kalau ada kesempatan memperbesar pasar tentunya kita ambil," tuturnya.
Ali berjanji kenaikan konsumsi BBM non subsidi akibat kebijakan itu tidak akan mempengaruhi harga jual pertamax. Pasalnya, pergerakan harga BBM non subsidi tidak mengikuti permintaan, tapi mengekor harga minyak dunia.
"Harga pertamax tidak terkait dengan tingginya permintaan atau rendahnya permintaan. Tapi terkait harga minyak internasional," ungkap dia. (Pew/Ndw_