Pemerintah memastikan bakal menambah stimulus dari paket kebijakan ekonomi asalkan stimulus yang telah dirilis pada bulan lalu belum 'memanjakan' kalangan dunia usaha.
"Kami akan melihat lagi, apakah perlu ditambah dosisnya (stimulus paket kebijakan) atau tidak. Kalau perlu ya ditambah, tapi jika sudah, tidak perlu ditambah," kata Menteri Keuangan Chatib Basri saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Upaya tersebut, lanjut dia, demi memenuhi kebutuhan perusahaan atau pengusaha supaya tidak terjadi lay off. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga daya beli masyarakat dan konsumsi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi (keep buying strategy).
"Kami akan menanyakan kepada dunia usaha, dari eksportir apakah kebijakan ekonomi yang diberikan sudah cukup atau belum. PHK juga belum terjadi," papar dia.
Meski Chatib belum dapat memastikan penetapan batasan kebijakan, namun potensi relaksasi paket kebijakan masih terbuka lebar.
"Kami tidak mungkin secara pasti menilai batasannya apa, tapi kalau paket harus dibuka, kami akan buka," tutur dia. (Fik/Nur)
"Kami akan melihat lagi, apakah perlu ditambah dosisnya (stimulus paket kebijakan) atau tidak. Kalau perlu ya ditambah, tapi jika sudah, tidak perlu ditambah," kata Menteri Keuangan Chatib Basri saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Upaya tersebut, lanjut dia, demi memenuhi kebutuhan perusahaan atau pengusaha supaya tidak terjadi lay off. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga daya beli masyarakat dan konsumsi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi (keep buying strategy).
"Kami akan menanyakan kepada dunia usaha, dari eksportir apakah kebijakan ekonomi yang diberikan sudah cukup atau belum. PHK juga belum terjadi," papar dia.
Meski Chatib belum dapat memastikan penetapan batasan kebijakan, namun potensi relaksasi paket kebijakan masih terbuka lebar.
"Kami tidak mungkin secara pasti menilai batasannya apa, tapi kalau paket harus dibuka, kami akan buka," tutur dia. (Fik/Nur)