Jelang pertemuan KTT APEC di Bali Oktober mendatang, sejumlah instansi dan perusaahaan pemerintah tampaknya mulai sibuk mempersiapkan gelaran skala internasional tersebut. PT PLN (Persero) melaporkan telah menyiapkan pasokan listrik 50 Mega Watt untuk menyambut perhelatan pertemuan ekonomi dunia itu.
Langkah persiapan PLN menyambut KTT APEC diantaranya dilakukan dengan menggelar inspeksi ke sejumlah lokasi yang telah disiapkan PLN untuk pengamanan pasokan listrik seperti pembangkit sewa di Pesanggaran dan Gas Insulated Scwityard (GIS) Bandara Ngurah Rai. Inspeksi langsung dilakukan Direktur Utama PLN, Nur Pamudji didampingi General Manager PLN Distribusi Bali, IB. Mardawa Padangratha.
GM PLN Distribusi Bali, IB. Mardawa Padangratha mengatakan, PLN mempunyai dua tugas utama selama gelaran APEC di Bali. Kedua tuga itu adalah menyiapkan dan menjaga keandalan pasokan listrik serta menyiapkan 10 Stasiun Pengisian Daya untuk mobil listrik yang digunakan oleh delegasi KTT APEC.
Persiapan yang dilakukan PLN untuk menghadapi kegiatan KTT APEC kali ini, termasuk diantaranya adalah dengan memperkuat pasokan daya listrik. Kapasitas pembangkit di Bali yang ada saat ini sebesar 596,5 MW ditambah suplai daya dari Jawa melalui jaringan kabel laut sebesar 200 MW serta tambahan pasokan daya dari sewa pembangkit yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power, Anak Usaha PLN sebesar 50 MW dan ditempatkan di Pusat Listrik Pesanggaran.
"Total daya listrik yang disiapkan PLN untuk mengamankan pasokan listrik di Bali dan terutama untuk keperluan KTT APEC adalah 796,5 MW. Diperkirakan beban puncak listrik selama kegiatan KTT APEC berlangsung akan naik menjadi 720 MW atau naik sekitar 36 MW dari beban puncak sebelumnya yang hanya sekitar 684 MW," kata Mardawa, dalam laporan tertulisnya di Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Sementara untuk Transmisi, Gardu Induk dan Distribusi, PLN mengoperasikan GIS Bandara dan GI Nusa Dua masing-masing berkapasitas 20 MW dengan trafo berkapasitas 2x60 MVA serta melakukan pembangunan jaringan 20 kV untuk memperkuat kapasitas dan keandalan pasokan listrik di kawasan Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua tempat berlangsungnya KTT Apec.
"Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan KTT APEC ini, PLN telah melakukan sejumlah kegiatan persiapan, mulai dari menyiapkan kehandalan pasokan listrik, yang terdiri dari dari kecukupan daya pada sistem kelistrikan Bali, kesiapan sisi transmisi, kesiapan pada sisi distribusi, dan termasuk pembuatan SOP dan pengaturan piket petugas" ujar Mardawa.
Guna mendukung pengamanan pasokan listrik, perusahaan pelat merah ini bakal menyiagakan 200 personil terbaik yang tergabung dalam Pasukan Khusus Task Force PLN. Pasukan ini akan bersiaga 24 jam untuk menjaga kehandalan suplai listrik kegiatan KTT APEC. (Pew/Shd)
Langkah persiapan PLN menyambut KTT APEC diantaranya dilakukan dengan menggelar inspeksi ke sejumlah lokasi yang telah disiapkan PLN untuk pengamanan pasokan listrik seperti pembangkit sewa di Pesanggaran dan Gas Insulated Scwityard (GIS) Bandara Ngurah Rai. Inspeksi langsung dilakukan Direktur Utama PLN, Nur Pamudji didampingi General Manager PLN Distribusi Bali, IB. Mardawa Padangratha.
GM PLN Distribusi Bali, IB. Mardawa Padangratha mengatakan, PLN mempunyai dua tugas utama selama gelaran APEC di Bali. Kedua tuga itu adalah menyiapkan dan menjaga keandalan pasokan listrik serta menyiapkan 10 Stasiun Pengisian Daya untuk mobil listrik yang digunakan oleh delegasi KTT APEC.
Persiapan yang dilakukan PLN untuk menghadapi kegiatan KTT APEC kali ini, termasuk diantaranya adalah dengan memperkuat pasokan daya listrik. Kapasitas pembangkit di Bali yang ada saat ini sebesar 596,5 MW ditambah suplai daya dari Jawa melalui jaringan kabel laut sebesar 200 MW serta tambahan pasokan daya dari sewa pembangkit yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power, Anak Usaha PLN sebesar 50 MW dan ditempatkan di Pusat Listrik Pesanggaran.
"Total daya listrik yang disiapkan PLN untuk mengamankan pasokan listrik di Bali dan terutama untuk keperluan KTT APEC adalah 796,5 MW. Diperkirakan beban puncak listrik selama kegiatan KTT APEC berlangsung akan naik menjadi 720 MW atau naik sekitar 36 MW dari beban puncak sebelumnya yang hanya sekitar 684 MW," kata Mardawa, dalam laporan tertulisnya di Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Sementara untuk Transmisi, Gardu Induk dan Distribusi, PLN mengoperasikan GIS Bandara dan GI Nusa Dua masing-masing berkapasitas 20 MW dengan trafo berkapasitas 2x60 MVA serta melakukan pembangunan jaringan 20 kV untuk memperkuat kapasitas dan keandalan pasokan listrik di kawasan Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua tempat berlangsungnya KTT Apec.
"Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan KTT APEC ini, PLN telah melakukan sejumlah kegiatan persiapan, mulai dari menyiapkan kehandalan pasokan listrik, yang terdiri dari dari kecukupan daya pada sistem kelistrikan Bali, kesiapan sisi transmisi, kesiapan pada sisi distribusi, dan termasuk pembuatan SOP dan pengaturan piket petugas" ujar Mardawa.
Guna mendukung pengamanan pasokan listrik, perusahaan pelat merah ini bakal menyiagakan 200 personil terbaik yang tergabung dalam Pasukan Khusus Task Force PLN. Pasukan ini akan bersiaga 24 jam untuk menjaga kehandalan suplai listrik kegiatan KTT APEC. (Pew/Shd)