Sukses

BI Rate Naik, Minat Ekspansi Bisnis Mengendur

CIMB menurunkan target pertumbuhan kredit dari semulai 15% menjadi 10%.

PT Bank CIMB Niaga Tbk menilai kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,25% akan direspon positif kalangan dunia perbankan di tanah air. Meski diakui, kenaikan tersebut akan membuat bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan produk kreditnya.

"Jadi langkah kenaikan BI Rate merupakan langkah yang bagus. BI bersikap seperti itu karena mengambil langkah untuk membuat lebih tenang lagi ekonomi," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid ketika ditemui dalam CIMB Niaga Luncurkan Poin Xtra di Menara Energy Building, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Menurut Arwin, dampak kenaikan BI Rate yang terus menerus akan menurunkan minat ekspasi di beberapa sektor usaha. Pasalnya, bunga yang diberikan perbankan pasti akan disesuaikan dan lebih bervariasi.

"Kalau dana pinjaman saat ini tumbuhnya sangar cepat dari dana murah. Naiknya BI Rate memberikan signal yang positif serta strong. Pengusaha pasti akan lebih memikirkan dalam melakukan ekspasinya, agar tidak terlalu agresif," jelasnya.

CIMB Niaga mengaku sudah menaikkan bunga kredit sejak bulan lalu. Besaran kenaikan bervariasi tergantung jenis dan sektor kreditnya.

Dengan kenaikan bunga kredit tersebut, CIMB Niaga mengaku mengoreksi targat pertumbuhan penyaluran kredit dari semula 15% menjadi 10%.

"Kami berpikirnya realistis saja, BI Rate yang naik maka akan slow down. Nanti juga ada aturan yang ketat mengenai LTV dan KKB. Nanti juga daya beli menurun, dan pastinya kita sudah antisipasi semua itu," tutup Arwin. (Dis/Shd)