Mobil listrik merupakan program pemerintah jangka panjang untuk mengatasi penurunan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun jika produk mobil ramah lingkungan ini diburu masyarakat, dikhawatirkan beban listrik PT PLN (Persero) akan makin bertambah.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku khawatir jika seluruh masyarakat Jakarta memiliki mobil listrik itu. Saking khawatirkan, Mangindaan mengaku takut jika Jakarta akan menjadi kota yang sering mati listrik akibat banyaknya pengguna mobil listrik.
"Kita mau tanya, berapa Watt mobil listrik itu? Saya dengar 750 Watt. Kalau ada 2000 mobil listrik saja di Jakarta, ia pasti charging-nya kan malam. Satu kali malam dicharge 2000 x 750, berapa Kilo Watt itu. Saya takut mati lampu. Bagaimana kalau 5.000 atau jutaan mobil listrik?" ungkapnya saat ditemui di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (16/9/2013).
Secara teknologi dan misi, Menhub mengaku setuju dengan pengadaan mobil listrik ini. Namun program ini harus diimbangi dengan peningkatan daya listrik di masa mendatang. Antisipasi diperlukan untuk mengantisipasi tingginya peminatnya.
Tidak hanya itu, Kemenhub juga mengingatkan pentingnya aturan antara lembaga, terkait perijinan dan pemasaran mobil listrik. Pasalnya, program tersebut tak hanya menjadi kepentingan satu Kementrian/Lembaga pemerintah.
"Itu yang harus diperhitungkan, kita setuju pengembangan itu, tapi harus ada aturan yang diperhatikan di lintas sektoral,"jelasnya.
Seperti yang diketahui, untuk pengenalan awal, pembuatan mobil listrik generasi kedua ini sudah rampung, saat ini hanya tinggal menunggu sertifikasi dari kementrian perindustrian sehingga nantinya layak untuk dikendarai.
Mobil listrik ini pertama kalinya nanti akan dipamerkan dalam acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) pada tanggal 19-29 September 2013 dan akan menjaadi mobil operasional para pejabat negara dalam helatan APEC yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2013 di Bali. (Yas/Shd)
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku khawatir jika seluruh masyarakat Jakarta memiliki mobil listrik itu. Saking khawatirkan, Mangindaan mengaku takut jika Jakarta akan menjadi kota yang sering mati listrik akibat banyaknya pengguna mobil listrik.
"Kita mau tanya, berapa Watt mobil listrik itu? Saya dengar 750 Watt. Kalau ada 2000 mobil listrik saja di Jakarta, ia pasti charging-nya kan malam. Satu kali malam dicharge 2000 x 750, berapa Kilo Watt itu. Saya takut mati lampu. Bagaimana kalau 5.000 atau jutaan mobil listrik?" ungkapnya saat ditemui di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (16/9/2013).
Secara teknologi dan misi, Menhub mengaku setuju dengan pengadaan mobil listrik ini. Namun program ini harus diimbangi dengan peningkatan daya listrik di masa mendatang. Antisipasi diperlukan untuk mengantisipasi tingginya peminatnya.
Tidak hanya itu, Kemenhub juga mengingatkan pentingnya aturan antara lembaga, terkait perijinan dan pemasaran mobil listrik. Pasalnya, program tersebut tak hanya menjadi kepentingan satu Kementrian/Lembaga pemerintah.
"Itu yang harus diperhitungkan, kita setuju pengembangan itu, tapi harus ada aturan yang diperhatikan di lintas sektoral,"jelasnya.
Seperti yang diketahui, untuk pengenalan awal, pembuatan mobil listrik generasi kedua ini sudah rampung, saat ini hanya tinggal menunggu sertifikasi dari kementrian perindustrian sehingga nantinya layak untuk dikendarai.
Mobil listrik ini pertama kalinya nanti akan dipamerkan dalam acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) pada tanggal 19-29 September 2013 dan akan menjaadi mobil operasional para pejabat negara dalam helatan APEC yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2013 di Bali. (Yas/Shd)