Bangkrut tak selamanya berarti negatif dan kekurangan uang. Bagi sebagian orang yang jago menangkap peluang bisnis, kebangkrutan justru menjadi jalan menuju kesuksesan.
Seperti melansir The Telegraph, Sabtu (21/9/2013), di Amerika Serikat (AS), tempat di mana banyak pengusaha dunia lahir, kebangkrutan memang seringkali dijadikan batu loncatan untuk mencapai kesuksesan.
"Hal yang luar biasa adalah bagaimana proses bangkitnya pengusaha dari kebangkrutan tercatat relatif mudah," ujar Pengamat Sejarah Keuangan Niall Ferguson saat mengunjungi Memphis, salah satu kota yang bangkrut di AS.
Kebanyakan peminjam di Memphis dapat dengan mudahnya lepas dari jeratan utang atau setidaknya mengurangi utangnya, dengan stigma yang bebas dan aman secara fisik.
Hukum di AS mendorong berkembangnya wirausaha. Artinya, pemerintah memberikan kesempatan bagi orang-orang yang salah langkah dalam menjalani bisnisnya.
Hasilnya, para pengambil risiko tidak dihukum tapi dilindungi. Kondisi seperti itulah yang membuat Ford, Disney, dan Heinz yang sempat tenggelam dari kebangkrutan bisa bangkit dan menuai kesuksesan besar.
Begitu pula di tingkat perusahaan, sistem hukum di AS berupaya mempertahankan seluruh perusahaannya tetap hidup.
Sementara meski suatu perusahaan akhirnya bangkrut, tim manajemen tetap tinggal dan bahu membahu membangun perusahaannya kembali.
Sebagai contoh, tujuan American Airlines mengajukan berkas kebangkrutannya tahun lalu bukan untuk menekan perusahaannya tapi justru untuk melindunginya dari para kreditor.(Sis/Nur)
Seperti melansir The Telegraph, Sabtu (21/9/2013), di Amerika Serikat (AS), tempat di mana banyak pengusaha dunia lahir, kebangkrutan memang seringkali dijadikan batu loncatan untuk mencapai kesuksesan.
"Hal yang luar biasa adalah bagaimana proses bangkitnya pengusaha dari kebangkrutan tercatat relatif mudah," ujar Pengamat Sejarah Keuangan Niall Ferguson saat mengunjungi Memphis, salah satu kota yang bangkrut di AS.
Kebanyakan peminjam di Memphis dapat dengan mudahnya lepas dari jeratan utang atau setidaknya mengurangi utangnya, dengan stigma yang bebas dan aman secara fisik.
Hukum di AS mendorong berkembangnya wirausaha. Artinya, pemerintah memberikan kesempatan bagi orang-orang yang salah langkah dalam menjalani bisnisnya.
Hasilnya, para pengambil risiko tidak dihukum tapi dilindungi. Kondisi seperti itulah yang membuat Ford, Disney, dan Heinz yang sempat tenggelam dari kebangkrutan bisa bangkit dan menuai kesuksesan besar.
Begitu pula di tingkat perusahaan, sistem hukum di AS berupaya mempertahankan seluruh perusahaannya tetap hidup.
Sementara meski suatu perusahaan akhirnya bangkrut, tim manajemen tetap tinggal dan bahu membahu membangun perusahaannya kembali.
Sebagai contoh, tujuan American Airlines mengajukan berkas kebangkrutannya tahun lalu bukan untuk menekan perusahaannya tapi justru untuk melindunginya dari para kreditor.(Sis/Nur)