Pemasok mobil mewah masih menyiapkan diri menghadapi rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) hingga 125%. Aturan ini diprediksi akan membuat lesu pembelian mobil mewah di dalam negeri.
Fonder Of Garasindo and Chief Officer of Chrysler Indonesia, Muhammad Al Abdullah mengaku belum memilki strategi penjualan khusus untuk menghadapi kebijakan pemerintah yang menaikkan besaran Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil mewah hingga 125%.
Al mengungkapkan, perusahaan yang memasok mobil mewah bermerek Chrysler, Jeep dan yang terbaru Fiat ini masih menunggu kepastian besaran PPnBM yang akan ditetapkan pemerintah.
"Kita tunggu kan, kita belum kita masih tunggu, kita belum apa-apa kita belum tahu," kata Al saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (23/9/2013).
Dia tidak menampik jika penerapan PPnBM mobil mewah bisa menurunkan penjualan kendaraan yang dimiliki para orang berduit ini. Namun, kembali dia mengaku belum bisa mengungkapkan strategi apa yang akan ditetapkan, jika penjualan tersebut menurun.
"Secara matematika iya (PPnBM menurunkan penjualan), tapi kita masih menunggu belum pasti," ungkapnya.
Tak hanya mobil mewah, Al menambahkan, saat ini perusahaannya telah meluncurkan kendaraan yang dapat bersaing di pasar otomotif Indonesia. Gacoan barunya adalah mobil asal Italia yang dibawa Chlyser Indonesia dengan merek Fiat 500 (Cinquecento).
"Yang paling ready bertarung dipasar oto adalah Fiat. Model ramah lingkungan, harga kompetitif dibanding city car premium Rp 300 an juta, murahlah," tutup dia. (Pew/Nur)
Fonder Of Garasindo and Chief Officer of Chrysler Indonesia, Muhammad Al Abdullah mengaku belum memilki strategi penjualan khusus untuk menghadapi kebijakan pemerintah yang menaikkan besaran Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil mewah hingga 125%.
Al mengungkapkan, perusahaan yang memasok mobil mewah bermerek Chrysler, Jeep dan yang terbaru Fiat ini masih menunggu kepastian besaran PPnBM yang akan ditetapkan pemerintah.
"Kita tunggu kan, kita belum kita masih tunggu, kita belum apa-apa kita belum tahu," kata Al saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (23/9/2013).
Dia tidak menampik jika penerapan PPnBM mobil mewah bisa menurunkan penjualan kendaraan yang dimiliki para orang berduit ini. Namun, kembali dia mengaku belum bisa mengungkapkan strategi apa yang akan ditetapkan, jika penjualan tersebut menurun.
"Secara matematika iya (PPnBM menurunkan penjualan), tapi kita masih menunggu belum pasti," ungkapnya.
Tak hanya mobil mewah, Al menambahkan, saat ini perusahaannya telah meluncurkan kendaraan yang dapat bersaing di pasar otomotif Indonesia. Gacoan barunya adalah mobil asal Italia yang dibawa Chlyser Indonesia dengan merek Fiat 500 (Cinquecento).
"Yang paling ready bertarung dipasar oto adalah Fiat. Model ramah lingkungan, harga kompetitif dibanding city car premium Rp 300 an juta, murahlah," tutup dia. (Pew/Nur)