Produsen otomotif yakin langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang semakin ketat mengatur kendaraan di ibukota takkan menyurutkan minat masyarakat membeli mobil pribadi.
Manager Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, Davi Tuilan mengatakan rencana yang akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut tidak akan mempengaruhi penjualan mobil, dan tidak ada kaitannya dengan permintaan mobil.
"Saya yakin setiap kebijakan yang diambil pemerintah sudah melalui kajian sangat dalam, sehingga kami dari industri otomotif melihat tidak ada kaitannya aturan itu dengan industri kami," kata Davy, saat berbincang dengan Liputan6.com, saat mengunjung Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Davy mengungkapkan, masyarakat Indonesia saat ini memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki mobil. Bahkan sebagian masyakat Indonesia memutuskan membeli mobil bukan karena kebutuhan tetapi menuruti gengsi semata.
"Apakah mobil parkir derek atau tidak, yang namanya orang Indonesia mereka beli mobil itu status sosial, yang tadinya naik motor beli mobil begitu kan, jadi itu sah saja tidak akan mempengaruhi pertumbuhan industri otomotif," ungkapnya.
Jika Pemprov DKI akhirnya melegalkan ketentuan larangan parkir tersebut, perubahan yang terjadi di masyarakat justru kebiasaan masyarakat yang lebih memikirkan membangun garasi sebelum memiliki mobil.
"Yang terjadi adalah merubah behaviour pemilik mobil, jadi tidak mengubah penjualan sama sekai tidak. Kalau punya uang beli mobil, kalau aturan ditetapkan ada pengontrol. Orang akan berfikir, sebelum saya beli mobil saya harus siapkan garasi," tutup Davi. (Shd)
Manager Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, Davi Tuilan mengatakan rencana yang akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut tidak akan mempengaruhi penjualan mobil, dan tidak ada kaitannya dengan permintaan mobil.
"Saya yakin setiap kebijakan yang diambil pemerintah sudah melalui kajian sangat dalam, sehingga kami dari industri otomotif melihat tidak ada kaitannya aturan itu dengan industri kami," kata Davy, saat berbincang dengan Liputan6.com, saat mengunjung Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Davy mengungkapkan, masyarakat Indonesia saat ini memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki mobil. Bahkan sebagian masyakat Indonesia memutuskan membeli mobil bukan karena kebutuhan tetapi menuruti gengsi semata.
"Apakah mobil parkir derek atau tidak, yang namanya orang Indonesia mereka beli mobil itu status sosial, yang tadinya naik motor beli mobil begitu kan, jadi itu sah saja tidak akan mempengaruhi pertumbuhan industri otomotif," ungkapnya.
Jika Pemprov DKI akhirnya melegalkan ketentuan larangan parkir tersebut, perubahan yang terjadi di masyarakat justru kebiasaan masyarakat yang lebih memikirkan membangun garasi sebelum memiliki mobil.
"Yang terjadi adalah merubah behaviour pemilik mobil, jadi tidak mengubah penjualan sama sekai tidak. Kalau punya uang beli mobil, kalau aturan ditetapkan ada pengontrol. Orang akan berfikir, sebelum saya beli mobil saya harus siapkan garasi," tutup Davi. (Shd)