Direktur Operasi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero, Bambang Irawan mengakui pihaknya sering memperoleh perlakuan kurang menyenangkan dari masyarakat.
Contohnya saja, ulah pelemparan kaca kereta api di berbagai daerah termasuk rute Medan-Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Dia mengatakan, ulah iseng tersebut dilakukan oleh para bocah lantaran merasa terganggu dengan suara kereta api yang melintas di depan rumahnya.
"Setelah diusut ternyata pelakunya adalah anak-anak yang duduk di sekolah dasar. Mereka pulang sekolah, main dan merasa terganggu karena katanya suara kereta berisik, sulingnya itu lho," papar dia saat ditemui di Jakarta, seperti ditulis Rabu (25/9/2013).
Bambang menambahkan, pelaku yang masih berusia di bawah umur itu telah diperiksa oleh pihak berwajib. Kejadian ini rupanya tak hanya terjadi di wilayah Medan, tapi juga di daerah Jawa.
"Pelemparan kaca kereta pakai batu banyak terjadi juga di Jawa. Makanya kami panggil orangtua pelaku, lalu tanda tangan surat pernyataan di atas materai bahwa tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dengan merusak sarana umum untuk kepentingan bersama.
"Janganlah lempar-lempar kaca kereta, itu kan harganya mahal. Kami akan terus menyosialisasikan hal tersebut, karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan penumpang," harapnya.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan sebelumnya menyaebut kereta api menuju Bandara Kualanamu menjadi sasaran lemparan batu oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Kereta dilempar batu, kaca depannya pecah. Jadi kami langsung minta bantuan Polda Sumatera Utara untuk menyelidiki kejadian itu," kata dia.(Fik/Nur)
Contohnya saja, ulah pelemparan kaca kereta api di berbagai daerah termasuk rute Medan-Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Dia mengatakan, ulah iseng tersebut dilakukan oleh para bocah lantaran merasa terganggu dengan suara kereta api yang melintas di depan rumahnya.
"Setelah diusut ternyata pelakunya adalah anak-anak yang duduk di sekolah dasar. Mereka pulang sekolah, main dan merasa terganggu karena katanya suara kereta berisik, sulingnya itu lho," papar dia saat ditemui di Jakarta, seperti ditulis Rabu (25/9/2013).
Bambang menambahkan, pelaku yang masih berusia di bawah umur itu telah diperiksa oleh pihak berwajib. Kejadian ini rupanya tak hanya terjadi di wilayah Medan, tapi juga di daerah Jawa.
"Pelemparan kaca kereta pakai batu banyak terjadi juga di Jawa. Makanya kami panggil orangtua pelaku, lalu tanda tangan surat pernyataan di atas materai bahwa tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dengan merusak sarana umum untuk kepentingan bersama.
"Janganlah lempar-lempar kaca kereta, itu kan harganya mahal. Kami akan terus menyosialisasikan hal tersebut, karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan penumpang," harapnya.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan sebelumnya menyaebut kereta api menuju Bandara Kualanamu menjadi sasaran lemparan batu oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Kereta dilempar batu, kaca depannya pecah. Jadi kami langsung minta bantuan Polda Sumatera Utara untuk menyelidiki kejadian itu," kata dia.(Fik/Nur)