Keberadaan mobil murah diprediksi akan menurunkan penjualan mobil bekas. Namun, tak semua jenis mobil bekas akan mengalami penurunan permintaan.
Irawan (55), pemilik showroom Power Auto dikawasan WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat mobil bekas jenis city car saja dengan kisaran harga di bawah Rp 100 juta per unit saja yang paling mengalami penurunan penjualan drastis.
Dengan harga yang relatif tidak jauh berbeda, masyarakat diperkirakan cenderung untuk membeli mobil yang baru ketimbang mobil bekas.
"Penurunan ini mungkin untuk city car sejenis yang harga second-nya kisaran Rp 100 juta, itu pasti jatuh semua. Tetapi jenis lain seperti SUV yang harganya diatas Rp 150 juta mungkin tidak akan terlalu berpengaruh, tetapi pengaruhnya mobil itu (city car)," kata dia saat berbincang dengan Liputan.com, Rabu (25/9/2013).
Dia mengatakan, dengan adanya mobil murah ini, akan menurunkan penjualan mobil bekas hingga 50%. Pedagang pun akan lebih gencar memasarkan mobil mereka misalkan ke daerah lain.
Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah lingkungan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Produksi mobil ini diperediksi akan meningkatkan konsumsi BBM dan kemacetan yang terdesentralisasi diluar kota-kota besar.
Pembukaan jalan keberadaan mobil murah membuat beberapa produsen otomotif berani mengeluarkan gacoan mereka ke pasar. Sebutlah, Daihatsu dengan mobil murah Ayla, Toyota dengan Agya dan Honda dengan Brio Satria. (Dny/Nur)
Irawan (55), pemilik showroom Power Auto dikawasan WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat mobil bekas jenis city car saja dengan kisaran harga di bawah Rp 100 juta per unit saja yang paling mengalami penurunan penjualan drastis.
Dengan harga yang relatif tidak jauh berbeda, masyarakat diperkirakan cenderung untuk membeli mobil yang baru ketimbang mobil bekas.
"Penurunan ini mungkin untuk city car sejenis yang harga second-nya kisaran Rp 100 juta, itu pasti jatuh semua. Tetapi jenis lain seperti SUV yang harganya diatas Rp 150 juta mungkin tidak akan terlalu berpengaruh, tetapi pengaruhnya mobil itu (city car)," kata dia saat berbincang dengan Liputan.com, Rabu (25/9/2013).
Dia mengatakan, dengan adanya mobil murah ini, akan menurunkan penjualan mobil bekas hingga 50%. Pedagang pun akan lebih gencar memasarkan mobil mereka misalkan ke daerah lain.
Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah lingkungan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Produksi mobil ini diperediksi akan meningkatkan konsumsi BBM dan kemacetan yang terdesentralisasi diluar kota-kota besar.
Pembukaan jalan keberadaan mobil murah membuat beberapa produsen otomotif berani mengeluarkan gacoan mereka ke pasar. Sebutlah, Daihatsu dengan mobil murah Ayla, Toyota dengan Agya dan Honda dengan Brio Satria. (Dny/Nur)