Nama Don Blankenship tak pernah ramai dibicarakan media hingga tiga tahun lalu, 29 pekerja tambang tewas di Massey Energy Upper Big Branch, tambang batu bara terbesar ke-6 di Amerika Serikat (AS).
Akibat kecelakaan tersebut, Don Blankeship yang saat itu menjabat sebagai CEO A.T. Massey Coal Company, anak usaha Massey Energy, menjadi salah satu pemimpin yang paling kontroversial di dunia.
Dia disebut-sebut melarang pemiliknya untuk melengkapi areal tambang dengan standar keamanan yang seharusnya. Alih-alih berhemat, triknya itu malah menjadi malapetaka yang merenggut nyawa para pekerjanya. Kecelakaan maut itu merupakan tragedi tambang terburuk yang terjadi di AS dalam beberapa dekade terakhir.
Semasa kecilnya, Blankenship merupakan anak yang rajin . Dia pernah bekerja sebagai pencuci mobil dan pekerja tambang untuk membiayai kuliahnya. Karirnya setelah lulus kuliah bisa dibilang sangat cemerlang. Dia selalu mampu naik jabatan dengan cepat.
Siapakah Don Blankenship yang dituding mengundang malaikat pencabut nyawa di Massey Energy tiga tahun lalu?
Sejak kecil bantu ibu isi bensin mobil tambang
Bos Massey Energy bernama lengkap Donal Leon Blankenship ini lahir pada 14 Maret 1950. Dia lahir di Stopover, Kentucky, AS. Tak lama setelah kelahirannya, sang ayah harus ikut perang ke Korea. Kedua orangtuanya pun memutuskan untuk bercerai.
Saat itu dengan uang perceraiannya, sang ibu membuka dan menjalankan bisnis toko kecil serta pengisian bahan bakar. Ibunya bekerja sekitar 80 sampai 90 jam per minggu. Kondisi itu mengajarkannya tumbuh sebagai anak yang mandiri sejak kecil.
Meski miskin, tapi dia tak pernah menyadarinya. Dia selalu memiliki sepatu dan pakaian. Dia juga merasa toiletnya lebih baik daripada para tetangganya. Toilet di kawasan tempat tinggalnya berada terpisah di luar rumah.
Masa kecilnya diisi dengan bermain baseball, memompa bensin ke mobil-mobil para pekerja tambang di tempat pengisian milik keluarganya. Pada usia 7 tahun, ibunya membeli TV dan dia merasa sangat senang bisa menonton berbagai acara yang disukainya. Selama 18 tahun dia tonggal di Delorme, West Virginia dengan populasi hanya 400 jiwa saat itu.
Pengalaman politiknya di mulai kelas 2 SMP
Saat masuk sekolah dasar (SD), toilet di sana pun terpisah dari bangunan utama. Namun dia senang karena sistem perairannya lebih baik daripada yang ada di rumah. Di sana tersedia pompa air, jadi dia tak perlu menimba air dari sumur seperti yang dilakukannya di rumah.
Ada tiga hal yang menarik yang selalu diingatnya di sekolah. Pertama, kompor batu bara. Yang kedua, setiap kelas hanya boleh menggunakan dua lembar tisu toilet sedangkan di kelasnya ada enam orang. Terakhir kebiasaan seluruh anak di sekolahnya yang selalu berjajar setiap pagi menyanyikan lagu `God Bless America`.
Lanjut ke sekolah menengah, terdapat 700 murid secara keseluruhan, dan sebanyak 118 siswa sekelas dengannya. Saat itu Blankenship sangat takut dia salah masuk kelas. Untungnya, dia tak pernah melakukannya hingga lulus. Naik ke kelas dua, meski tak mau, dia justru terpilih menjadi ketua organisasi siswa di sekolah. Menurut Blankenship, itu merupakan pengalaman politik pertama dalam hidupnya.
Sekolahnya memiliki uap panas radiator yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Di sana para siswa bisa minum air keran dan yang membuat Blankenship senang, toiletnya ada di dalam gedung.
Pernah jadi pekerja tambang batu bara
Don Blankenship melanjutkan studinya ke Marshall University. Dia sudah bersekolah di sana saat satu tim sepakbola kampusnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pesawat. Baginya, hal itu menjadi tragedi pertama yang mengerikan dalam hidupnya.
Di perguruan tinggi itu, Blankenship sering sekali tak masuk kelas. Bukan karena malas, tapi dia harus bekerja keras untuk membiayai kuliahnya. Dia pernah bekerja sebagai pencuci mobil dan menjadi pekerja tambang batu bara. Hebatnya dia bisa menyabet gelar sarjana hanya dalam waktu tiga tahun.
Setelah lulus pada 1972, selama 10 tahun dia bekerja di industri makanan, Keebler Company dan pindah ke Flower's Industry. Dalam kurun waktu tersebut, dia selalu mendapatkan setiap promosi jabatan yang tersedia. Hal itu membuatnya sering berpindah-pindah tempat tinggal.
Pada 1982, dia melamar kerja di Massey Coal Company. Karirnya dengan cepat melejit dan dia selalu sukses memperoleh jabatan lebih tinggi yang disediakan perusahaan. Terbukti, pada 1992 dia sudah diangkat menjadi presiden sekaligus CEO A.T. Massey Coal Company Inc. anak usahan langsung Massey Energy.
Pada 30 November 2000, jabatannya melambung tinggi menjadi CEO Massey Energy Co. Tak hanya itu di tanggal yang sama juga dia menjabat sebagai presiden Massey Energy dan bertahan hingga 2008 di posisi tersebut. Sementara itu jabatan Direktur Massey Energy digenggamnya sejak 1996 hingga 12 April 2010.
Tambang maut bagi 29 orang pekerja
Kecelakaan pesawat maut yang menewaskan tim sepakbola kampusnya merupakan tragedi paling mengerikan pertama seumur hidupnya. Namun tiga tahun lalu tepatnya 5 April 2010, Don Blankenship mengalami tragedi terburuk dalam hidupnya.
Hari itu, tambang batu bara Massey meledak dan sebanyak 29 pekerja tambangnya tewas. Sebanyak 25 orang ditemukan tewas sementara empat orang lainnya masih tertimbun dan dilaporkan menghilang. Tambang tersebut dioperasikan salah satu anak usaha Massey Energy.
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan di lokasi kejadian, kecelakaan tersebut dianggap sebagai kesalahan Massey Energy dalam mengelola sistem ventilasi tambang yang membuat tingkat gas beracun di bawah tanah menjadi semakin berbahaya.
Selama 1980-an, perusahaan tersebut menyuntikan 1,4 miliar galon adukan semen ke bawah tanah di area tambang. Tindakan itu menunjukkan bahwa perusahaan sudah mengetahui tekstur tanah yang retak-retak dan memungkinkan limbah beracun larut ke sumber air minum di sekotarnya. Namun menyuntikan adukan semen untuk menutupinya bisa menguntukan Massey jutaan dolar per tahun.
Tim investigasi lingkungan malah harus menunggu selama dua bulan untuk memastikan lahan tersebut netral dari gas beracun.
Bakal digugat untuk tambang meledak
Di tengah tekanan publik dan perserikatan pekerja tambang AS, Don Blankenship pensiun pada April 2010. Dia melepaskan perusahaan yang dikendalikannya selama 28 tahun. Dia bahkan keluar dengan uang pensiun mencapai US$ 80 juta. Perlakuan itu membuat banyak orang merasa diperlakukan tidak adil.
Jaksa Penuntut R.Booth Goodwin II mempelajari kasus tersebut selama dua tahun dan menuding para manajer tambang sebagai penyebab utama kecelakaan itu.
Secara mengejutkan pada Februari 2013 lalu, kasus ledakan tambang tersebut mulai terungkap. Mantan Presiden Massey Energy Dave Hughart yang digugat bersalah menyebut satu nama lain untuk dijadikan tersangka. Blankenship disebutnya sebagai orang yang melarangnya untuk melakukan inspeksi tambang. Dia juga dikatakan sudah mengetahui soal kasus zat beracun yang berada di bawah lokasi tambang.
Selama kepemimpinannya seluruh pegawai sangat takut dan segan padanya. Semua pekerjaan tambang harus dilakukan sesuai dengan keinginan Blankenship. Dia bekerja sangat agresif memastikan semua hal berjalan sesuai dengan keinginannya.
Investigasi Godwin belum selesai. Saat ini dia tengah menyiapkan tuntutannya pada Blankenship dengan tuduhan mengabaikan keselamatan pegawai yang mengakibatkan tewasnya 29 pegawai di Massey Energy Upper Big Branch.
Bagaimana tidak, peledakan di lokasi tambang sangat langka terjadi di AS. Hal ini karena pejabat AS mengetatkan peraturan terkait sistem ventilasi dan deteksi zat beracun bagi perusahaan-perusahaan tambang yang ada. Terlebih lagi, hasil investigasi di sana menunjukkan ledakan di Upper Big Branch merupakan kasus yang sangat bisa dicegah sejak awal.
Maka dalam beberapa bulan, Blankenship harus bersiap menghadapi gugatan kriminal yang dilancarkan padanya sebagai CEO Massey Energy.
Siap menerima berbagai tuntutan
Sepuluh tahun pertama karirnya dia selalu berpindah-pindah kerja karena jabatannya. Dia pernah tinggal di Chattanooga, Macon, Chicago, Denver, and in Thomasville, Georgia.
Di Denver, Dia bertemu dengan Mary dan menikahinya. Dia memiliki dua anak bernama John dan Jennifer Blankenship. Pernikahannya tak bisa dipertahankan lagi dan keduanya memutuskan untuk bercerai. Blankenship saat ini sudah menikah lagi dengan Rose Marie Jones, pengacara di AS.
Dia berjanji untuk menanggapi semua isu yang menerpanya secara hati-hati, objektif dan adil. Selain itu Blankenship juga akan berusaha menerima semua situasi dan tuntutan yang harus dihadapinya.
Dia mengaku sangat percaya pada keadilan. Dia akan menerima gugatan dan menjalani semua prosesnya dengan dua sarat. Pengadilan harus dilakukan secara terang-terangan agar penduduk AS bisa melihat bagaimana konflik tersebut diselesaikan. Syarat keduanya adalah dia meminta pengadilan memfasilitasi dan mendukung mediasi jika sewaktu-waktu diperlukan. (Sis/Igw)
Don Blakenship, CEO yang Punya Tambang Pencabut Nyawa
Don Blankenship disebut-sebut melarang pemilik tambang melengkapi areal tambang dengan standar keamanan yang seharusnya. Nyawa taruhannya.
Advertisement