Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menyatakan dana tunai di negaranya kemungkinan hanya tersisa kurang dari US$ 50 miliar atau Rp 560,4 triliun pada pertengahan Oktober mendatang.
Menteri Keuangan AS Jack Lew mengungkapkan, batas kapasitas maksimum utangnya sebesar US$ 16,7 triliun akan habis pada pertengahan Oktober mendatang.
Seperti melansir CNBC, Rabu (25/9/2013), Lew sebelumnya mengatakan pemerintah masih akan memiliki dana tunai sekitar US$ 50 miliar. Namun dia kemudian menjelaskan pendapatan di negaranya bergerak lebih lambat daripada yang diprediksi beberapa minggu terakhir.
"Karena berbagai hal bergerak sedikit lebih lambat, angka tersebut bisa bergerak lebih rendah dan membuat dana yang tersisa kurang dari US$ 50 miliar," ungkap Lew saat diwawancara Bloomberg News Selasa (22/9/2013).
Pemerintah terus berusaha mengumpulkan dana untuk memenuhi batasan utangnya sebesar US$ 16,7 tiliun sejak Mei lalu. Namun pemerintah menghindari pembayaran setiap tagihannya dengan melakukan langkah-langkah darurat untuk mengelola dana tunainya.
Beberapa langkah yang dilakukan seperti penangguhan investasi dana pensiun bagi para pegawai federal.
Pemerintahan Obama berjanji untuk tidak bernegosiasi dengan Kongres terkait batasan utangnya. Lew meminta para pembuat kebijakan untuk mengijinkan negara membayar utang-utangnya. (Sis/Nur)
Menteri Keuangan AS Jack Lew mengungkapkan, batas kapasitas maksimum utangnya sebesar US$ 16,7 triliun akan habis pada pertengahan Oktober mendatang.
Seperti melansir CNBC, Rabu (25/9/2013), Lew sebelumnya mengatakan pemerintah masih akan memiliki dana tunai sekitar US$ 50 miliar. Namun dia kemudian menjelaskan pendapatan di negaranya bergerak lebih lambat daripada yang diprediksi beberapa minggu terakhir.
"Karena berbagai hal bergerak sedikit lebih lambat, angka tersebut bisa bergerak lebih rendah dan membuat dana yang tersisa kurang dari US$ 50 miliar," ungkap Lew saat diwawancara Bloomberg News Selasa (22/9/2013).
Pemerintah terus berusaha mengumpulkan dana untuk memenuhi batasan utangnya sebesar US$ 16,7 tiliun sejak Mei lalu. Namun pemerintah menghindari pembayaran setiap tagihannya dengan melakukan langkah-langkah darurat untuk mengelola dana tunainya.
Beberapa langkah yang dilakukan seperti penangguhan investasi dana pensiun bagi para pegawai federal.
Pemerintahan Obama berjanji untuk tidak bernegosiasi dengan Kongres terkait batasan utangnya. Lew meminta para pembuat kebijakan untuk mengijinkan negara membayar utang-utangnya. (Sis/Nur)