Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III untuk menambah volume ekspor mulai 2013 ini.
Hal ini mengingat status PTPN sebagai perusahaan milik pemerintah, yang harus lebih memberikan dukungan di saat kondisi ekonomi negara sedang tertekan.
"Untuk mendukung program pemerintah dalam hal mendaptakan dolar lebih banyak, tetap kita minta ekspor," ujar Dahlan di Gedung Kementrian BUMN di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Dahlan menyadari harga komoditas terutama hasil perkebunan di dunia mengalami penurunan. Namun sebagai BUMN, PTPN diinilai tetap wajib menggenjot ekspor demi pemerintah.
"Memang harganya ya begini (turun). Dengan ekspor sendiri lebih baik, memperkuat perekonomian negara," tegas dia.
PTPN III merupakan perusahaan perkebunan terbesar jika dibandingkan dengan PTPN yang lain. Namun dalam segi ekspor PTPN III masih kalah dengan PTPN VII. Alasan inilah juga yang menjadikan Dahlan untuk meningkatkan volume ekspor produknya.
Lebih lanjut Mantan Dirut PLN ini menjelaskan jika perusahaan selama ini masih terlalu fokus pada pasar domestik. "Mereka selama ini jual di dalam negeri karena harga ekspor lebih rendah, tapi ya tetap harus ekspor,"tegas dia.
Menanggapi respon Dahlan tersebut, dia mengatakan PTPN III dalam minggu ini telah siap melakukan ekspor. "Minggu ini PTPN III sudah membuat persiapan ekspor sendiri,"tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo B Sulisto juga mengakui pelemahan rupiah sempat membuat panik pengusaha.
Namun, selepas koordinasi dengan pemerintah, dia menyerukan agar ekspor ditingkatkan supaya mengimbangi permintaan dola Amerika Serikat yang sedang menguat.
Wakil Ketua Umum Bidang Agribisnis, Pangan dan Peternakan Kadin Franky Widjaja membenarkan bahwa peningkatan ekspor bisa membantu menguatkan kembali rupiah. Saat ini, sebagian pengusaha, khususnya eksportir memang sedang senang lantaran dibayar dengan dolar. (Yas/Nur)
Hal ini mengingat status PTPN sebagai perusahaan milik pemerintah, yang harus lebih memberikan dukungan di saat kondisi ekonomi negara sedang tertekan.
"Untuk mendukung program pemerintah dalam hal mendaptakan dolar lebih banyak, tetap kita minta ekspor," ujar Dahlan di Gedung Kementrian BUMN di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Dahlan menyadari harga komoditas terutama hasil perkebunan di dunia mengalami penurunan. Namun sebagai BUMN, PTPN diinilai tetap wajib menggenjot ekspor demi pemerintah.
"Memang harganya ya begini (turun). Dengan ekspor sendiri lebih baik, memperkuat perekonomian negara," tegas dia.
PTPN III merupakan perusahaan perkebunan terbesar jika dibandingkan dengan PTPN yang lain. Namun dalam segi ekspor PTPN III masih kalah dengan PTPN VII. Alasan inilah juga yang menjadikan Dahlan untuk meningkatkan volume ekspor produknya.
Lebih lanjut Mantan Dirut PLN ini menjelaskan jika perusahaan selama ini masih terlalu fokus pada pasar domestik. "Mereka selama ini jual di dalam negeri karena harga ekspor lebih rendah, tapi ya tetap harus ekspor,"tegas dia.
Menanggapi respon Dahlan tersebut, dia mengatakan PTPN III dalam minggu ini telah siap melakukan ekspor. "Minggu ini PTPN III sudah membuat persiapan ekspor sendiri,"tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo B Sulisto juga mengakui pelemahan rupiah sempat membuat panik pengusaha.
Namun, selepas koordinasi dengan pemerintah, dia menyerukan agar ekspor ditingkatkan supaya mengimbangi permintaan dola Amerika Serikat yang sedang menguat.
Wakil Ketua Umum Bidang Agribisnis, Pangan dan Peternakan Kadin Franky Widjaja membenarkan bahwa peningkatan ekspor bisa membantu menguatkan kembali rupiah. Saat ini, sebagian pengusaha, khususnya eksportir memang sedang senang lantaran dibayar dengan dolar. (Yas/Nur)