Tingginya minat masyarakat Indonesia memiliki kendaraan roda empat selama ini ternyata bukan dipicu kebutuhan. Konsumen di tanah air umumnya rela membayar jutaan rupiah cicilan mobil hanya untuk meningkatnya status sosialnya di lingkungan masyarat. Terlebih lagi di era saat ini, status sosial lebih dikedepankan.
"Mereka beli mobil itu setatus sosial, tadinya naik motor jadi naik mobil. Karena status sosial, membeli mobil adalah peningkatan status sosial, itu alasan utama orang beli mobil kalau menurut saya," kata Manager Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, Davy Tuilan saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti dikutip di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Davy menjelaskan, calon pembeli mobil di tanah air umumnya tak memprioritaskan transportasi yang nyaman sebagai alasannya memilih kendaraan. Kalaupun diperhitungkan, unsur kenyamanan menjadi prioritas ketiga atau keempat yang menjadi alasan konsumen.
"Saya mau transportasi lebih nyaman tidak kepanasan tidak kehujanan, dari motor naik beli mobil. Yang utama adalah status sosial," jelasnya.
Dari pengalamannya beberapa tahun terakhir, Davy melihat masyarakat Indonesia kala itu masih cenderung memprioritaskan memiliki tempat tinggal. Namun seiring waktu, pola masyarakat telah berubah dengan mendahulukan sarana transportasi pribadinya. Hal ini merupakan pengaruh dari semakin ketatnya persaingan.
"Anda ingat nggak jaman dua puluh tahun yang lalu ya orang lulus kuliah kerja menabung. Dikepalanya beli apa? Beli rumahkan? Dulu beli rumah sekarang beli mobil karena di era kemajuan, di era persaingian semakin ketat status sosial semakin penting," tutupnya. (Pew/Shd)
"Mereka beli mobil itu setatus sosial, tadinya naik motor jadi naik mobil. Karena status sosial, membeli mobil adalah peningkatan status sosial, itu alasan utama orang beli mobil kalau menurut saya," kata Manager Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, Davy Tuilan saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti dikutip di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Davy menjelaskan, calon pembeli mobil di tanah air umumnya tak memprioritaskan transportasi yang nyaman sebagai alasannya memilih kendaraan. Kalaupun diperhitungkan, unsur kenyamanan menjadi prioritas ketiga atau keempat yang menjadi alasan konsumen.
"Saya mau transportasi lebih nyaman tidak kepanasan tidak kehujanan, dari motor naik beli mobil. Yang utama adalah status sosial," jelasnya.
Dari pengalamannya beberapa tahun terakhir, Davy melihat masyarakat Indonesia kala itu masih cenderung memprioritaskan memiliki tempat tinggal. Namun seiring waktu, pola masyarakat telah berubah dengan mendahulukan sarana transportasi pribadinya. Hal ini merupakan pengaruh dari semakin ketatnya persaingan.
"Anda ingat nggak jaman dua puluh tahun yang lalu ya orang lulus kuliah kerja menabung. Dikepalanya beli apa? Beli rumahkan? Dulu beli rumah sekarang beli mobil karena di era kemajuan, di era persaingian semakin ketat status sosial semakin penting," tutupnya. (Pew/Shd)