Maskapai NAM Air, anak usaha Sriwijaya Air, berencana memperkuat armadanya. Berbeda dengan yang lain, maskapai ini memilih 100 unit pesawat R-80 buatan PT Regio Aviasi Indonesia (RAI) milik Mantan Presiden BJ Habibie.
Pesawat tersebut terdiri dari 50 unit firm dan 50 unit opsi. Penambahan armada ini baru akan terealisasi pada 2018. Pada penerbangan perdananya, NAM Air masih memakai pesawat Boeing 737-500.
"Pesawat ini rencana akan terwujud pada tahun 2018, karena sekarang ini masih dalam tahap desain, ini menyangkut spesifikasi dan kemampuan dari pesawat tersebut," ujar Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Dia mengaku alasan memakai pesawat baru buatan perusahaan milik BJ Habibie sebagai bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri.
Komitmen pengadaan armada ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara manajemen NAM Air dengan Mantan Presiden BJ Habibie pada Kamis ini.
"Makanya kita berkomitmen membeli R-80. Kedepannya pesawat kami akan didominasi R-80, untuk memajukan dirgantara dan produk nasional," tutur dia.
Sementara itu, sambil menunggu pembelian pesawat R-80, NAM Air tengah menegosiasikan sewa pesawat Bombardier Q400 dan pesawat ATR untuk menjangkau wilayah yang lebih dalam.
Alasan pemilihan kedua jenis pesawat ini, menurut Chandra, sesuai dengan tujuan penerbangan yakni memanfaatkan bandara dengan landasan pacu yang pendek sehingga tidak membuat padat bandara besar yang telah ada.
"Kami sedang menegosiasikan untuk bombardier atau ATR, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ada kesepakatan, kita kan juga lihat harganya. Tapi berapa nilainya kita belum bisa bilang," tandas dia. (Dny/Nur)
Pesawat tersebut terdiri dari 50 unit firm dan 50 unit opsi. Penambahan armada ini baru akan terealisasi pada 2018. Pada penerbangan perdananya, NAM Air masih memakai pesawat Boeing 737-500.
"Pesawat ini rencana akan terwujud pada tahun 2018, karena sekarang ini masih dalam tahap desain, ini menyangkut spesifikasi dan kemampuan dari pesawat tersebut," ujar Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Dia mengaku alasan memakai pesawat baru buatan perusahaan milik BJ Habibie sebagai bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri.
Komitmen pengadaan armada ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara manajemen NAM Air dengan Mantan Presiden BJ Habibie pada Kamis ini.
"Makanya kita berkomitmen membeli R-80. Kedepannya pesawat kami akan didominasi R-80, untuk memajukan dirgantara dan produk nasional," tutur dia.
Sementara itu, sambil menunggu pembelian pesawat R-80, NAM Air tengah menegosiasikan sewa pesawat Bombardier Q400 dan pesawat ATR untuk menjangkau wilayah yang lebih dalam.
Alasan pemilihan kedua jenis pesawat ini, menurut Chandra, sesuai dengan tujuan penerbangan yakni memanfaatkan bandara dengan landasan pacu yang pendek sehingga tidak membuat padat bandara besar yang telah ada.
"Kami sedang menegosiasikan untuk bombardier atau ATR, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ada kesepakatan, kita kan juga lihat harganya. Tapi berapa nilainya kita belum bisa bilang," tandas dia. (Dny/Nur)