Sukses

Mobil Murah Banyak Dibeli Pakai Uang Tunai

Lebih dari 50% pembeli LCGC ini dilakukan secara tunai. Contohnya para peminat mobil murah Toyota Agya.

Mobil murah atau yang disebut low cost green car (LCGC) merupakan mobil dengan konsep terbaru yang menjadikan para produsen otomotif di Indonesia untuk berlomba-lomba dalam memproduksinya.

Mobil LCGC ini ditujukan oleh pemerintah sebagai sarana transportasi bagi masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah dan juga untuk menekan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mengingat mesin mobil LCGC ini dirancang untuk penggunaan BBM non subsidi.

Ada yang sedikit menarik dari pola konsumsi masyarakat yang membeli mobil yang juga dikenal ramah lingkungan ini.

General Manager Corporate Planing and Public Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati mengungkapkan lebih dari 50% pembeli LCGC ini dilakukan secara cash. Sebagai contoh dari para peminat Toyota Agya.

"Ternyata kami pernah mensurvei, hasil survei ternyata kalangan menengah itu atau pemilik sepeda motor itu ingin punya mobil, itu mereka cash membelinya, dari tabungan mereka, juga sepeda motornya itu tidak akan dijual,"ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Widyawati menjelaskan untuk itulah Toyota Agya diproduksi demi memfasilitasi para pengendara motor. "Agya, kami meyasar konsumen yang baru pertama kali ingin punya mobil, bisa orang sudah punya mobil tapi lama atau bekas, bisa juga mereka biasa pakai trasportasi kendaraan umum, atau para pengendara sepeda motor itu tadi,"jelasnya.

Selain itu, meskipun Toyota mentargetkan penjualan Agya sebanyak-banyaknya, namun perusahaan juga menyadari bahwa perilaku konsumen seperti itu merupakan konsumen yang cedas dan lebih teliti.

"Meskipun mereka kalangan menengah kebawah namun mereka juga tetap harus punya mobil yang savety, meskipun itu juga demi prestis juga,"tegasnya. (Yas/NDw)