Sukses

Australia Harus Belajar Bahasa Indonesia Sebelum Berinvestasi

Para pengusaha Australia diakui bereaksi berlebihan menanggapi kesulitan investasi di Indonesia.

Sebagai negara demokrasi, berbisnis di Indonesia ternyata cukup sulit. Pakar bisnis Asia, Howard Dick mengimbau para pebisnis asal Negeri Kangguru harus belajar bahasa Indonesia terlebih dulu supaya mudah berinvestasi di tanah air.

"Jika Anda ingin berinvestasi di Indonesia, Anda seharusnya belajar bahasa Indonesia, Anda membangun jaringan, menemukan mitra yang dapat dipercaya, dan secara bertahap membangun bisnis Anda," ujar Dick pada para pengusaha Australia seperti dikutip dari The Australian, Jumat (27/9/2013).

Dick melaporkan, kesepakatan bisnis di Indonesa lebih sulit dicapai dibandingkan jika pengusaha Australia berinvestasi di China. Meksi diakui, para pengusaha Australia bereaksi terlalu berlebihan menanggapi kesulitan investasi di tanah air.

"Anda bisa kehilangan uang lebih cepat di Amerika Serikat (AS), dibandingkan negara manapun di dunia," tegasnya membantah reaksi para pengusaha Australia.

Sejumlah tindakan yang diambil Bank Dunia seperti kemudahan mendirikan usaha dan pembayaran pajak semakin membaik saat ini. Hal ini membuat para penggagas anti korupsi untuk mengikuti pendekatan integritas Singapura dalam sistem hukum dan pengelolaan keuangannya.

Menurut Dick, sistem pengumpulan pajak yang lebih baik di Indonesia dapat memicu kenaikan gaji. Hal tersebut dapat mengurangi insentif korupsi dan dana politik sehingga dapat membawa sedikit perubahan di pemerintahan Indonesia. Saat ini pemerintah dan politisi tampaknya menjadi akar dari korupsi di dalam negeri.(Sis/Shd)