Keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) tampaknya baru akan memberikan dampak signifikan kepada penjualan mobil bekas di tahun depan.
Para pedagang kendaraan bekas pakai mengaku memasuki semester II-2013, penjualan mobil bekas miliknya masih naik dibandingkan periode yang sama di 2012.
Irawan (43) pemilik showroom mobil bekas Power Auto di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara mengaku penjualan mobil second miliknya sampai saat ini cenderung stabil dibanding tahun lalu.
"Malah naik sekitar 20%," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (29/9/2013).
Hal yang sama juga diungkapkan Hamid (40), pemilik showroom mobil bekas Jaya Abadi Motor. Pada tahun ini penjualan mobil bekas miliknya naik sekitar 10%, terutama untuk jenis kendaraan keluarga dan city car.
Namun untuk tahun depan, dia memprediksi, keadaan akan berbalik. Penjualan mobil city car berpotensi menuurun akibat mulai dipasarkannya mobil LCGC dengan harga yang lebih murah.
Dia menilai, hanya jenis mobil seperti sport utility vehicle (SUV) dan family car yang harganya berkisar di atas Rp 150 juta tidak akan terimbas keberadaan mobil murah karena segmen pembeli yang berbeda.
"Mungkin berkurang pada penjualan mobil yang murah itu saja, kalau yang harga di atas Rp 150 juta saya rasa tidak. Kan biasanya konsumen yang memang sudah punya mobil malah ingin meningkat mobilnya, bukan malah beli yang lebih murah," tambah dia.
Meski demikian, untuk mobil bekas jenis city car, diperkirakan akan mengalami depresi harga cukup signifikan terimbas LCGC.
Namun dia yakin, selama masih ada permintaan, mobil bekas jenis city car akan terus terjual walaupun mengalami penurunan.
"Misalnya masa pakai 1 tahun kurang lebih harganya turun 10%. Tapi selama masih ada demand dan supplai saya rasa akan ada terus," tandas dia. (Dny/Nur)
Para pedagang kendaraan bekas pakai mengaku memasuki semester II-2013, penjualan mobil bekas miliknya masih naik dibandingkan periode yang sama di 2012.
Irawan (43) pemilik showroom mobil bekas Power Auto di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara mengaku penjualan mobil second miliknya sampai saat ini cenderung stabil dibanding tahun lalu.
"Malah naik sekitar 20%," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (29/9/2013).
Hal yang sama juga diungkapkan Hamid (40), pemilik showroom mobil bekas Jaya Abadi Motor. Pada tahun ini penjualan mobil bekas miliknya naik sekitar 10%, terutama untuk jenis kendaraan keluarga dan city car.
Namun untuk tahun depan, dia memprediksi, keadaan akan berbalik. Penjualan mobil city car berpotensi menuurun akibat mulai dipasarkannya mobil LCGC dengan harga yang lebih murah.
Dia menilai, hanya jenis mobil seperti sport utility vehicle (SUV) dan family car yang harganya berkisar di atas Rp 150 juta tidak akan terimbas keberadaan mobil murah karena segmen pembeli yang berbeda.
"Mungkin berkurang pada penjualan mobil yang murah itu saja, kalau yang harga di atas Rp 150 juta saya rasa tidak. Kan biasanya konsumen yang memang sudah punya mobil malah ingin meningkat mobilnya, bukan malah beli yang lebih murah," tambah dia.
Meski demikian, untuk mobil bekas jenis city car, diperkirakan akan mengalami depresi harga cukup signifikan terimbas LCGC.
Namun dia yakin, selama masih ada permintaan, mobil bekas jenis city car akan terus terjual walaupun mengalami penurunan.
"Misalnya masa pakai 1 tahun kurang lebih harganya turun 10%. Tapi selama masih ada demand dan supplai saya rasa akan ada terus," tandas dia. (Dny/Nur)