Kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) yang mengundang reaksi negatif dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) tak berlaku untuk pimpinan daerah di wilayah Bali. Wakil Gubernur Ketut Sudikerta justru mendukung masuknya mobil-mobil murah ke wilayahnya.
Menurut Ketut kehadiran mobil murah ke Pulau Dewata dipastikan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Bali.
"Sepanjang memberikan dampak positif ke masyarakat Bali, kami mendukung," tegas dia usai APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation di Kuta, Bali, Selasa (1/10/2013).
Ketut menjelaskan, kebijakan LCGC memberikan kesempatan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah untuk bisa memperoleh mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
"Mobil murah sangat bagus untuk masyarakat ekonomi lemah. Kalau yang sudah kaya, ya tidak usah beli mobil itu," ujar dia.
Mobil LCGC, lanjutnya, dipastikan akan memberikan manfaat bagi masyarakat yang mempunyai usaha jasa sewa rental mobil. Lebih jauh, kehadiran mobil murah akan mendongkrak pendapatan daerah.
"Kami sebagai Pemprov Bali mengandalkan pendapatan dari kendaraan dan BNPKB. Nah kalau kendaraan sedikit, pajak akan menurun dan kalau mobil banyak, pajak juga semakin banyak," tukas dia.(Fik/Shd)
Menurut Ketut kehadiran mobil murah ke Pulau Dewata dipastikan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Bali.
"Sepanjang memberikan dampak positif ke masyarakat Bali, kami mendukung," tegas dia usai APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation di Kuta, Bali, Selasa (1/10/2013).
Ketut menjelaskan, kebijakan LCGC memberikan kesempatan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah untuk bisa memperoleh mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
"Mobil murah sangat bagus untuk masyarakat ekonomi lemah. Kalau yang sudah kaya, ya tidak usah beli mobil itu," ujar dia.
Mobil LCGC, lanjutnya, dipastikan akan memberikan manfaat bagi masyarakat yang mempunyai usaha jasa sewa rental mobil. Lebih jauh, kehadiran mobil murah akan mendongkrak pendapatan daerah.
"Kami sebagai Pemprov Bali mengandalkan pendapatan dari kendaraan dan BNPKB. Nah kalau kendaraan sedikit, pajak akan menurun dan kalau mobil banyak, pajak juga semakin banyak," tukas dia.(Fik/Shd)