Pergerakan nilai tukar rupiah yang sehari sebelumnya terpuruk, kini bisa bernafas lega setelah terimbas sentimen positif dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini disampaikan Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
"Ini setelah kabar negatif ekonomi AS di ambang shutdown yang dapat membuat aktivitas ekonomi AS berhenti," ujar dia.
Reza menjelaskan, rasa takut dan khawatir akan terjadinya inflasi dan defisit perdagangan telah terjawab semua. Dimana ekonomi Indonesia mengalami deflasi di bulan September.
"Ekonomi Indonesia terjadi deflasi di bulan September kemarin sebesar -0,35% (MoM) atau di bawah ekspektasi kami di level 0,5%," tegas dia.
Selain itu, neraca perdagangan Indonesia mengalami kinerja yang baik. Dengan mencatat surplus sebesar US$ 130 juta.
Reza berharap, dengan adanya kejadian seperti itu, laju rupiah akan melewati target support 11.532. Untuk nilai tukar rupiah versi kurs tengah BI akan berada di kisaran 11.585-11.623. (Dis/Nur)
Hal ini disampaikan Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
"Ini setelah kabar negatif ekonomi AS di ambang shutdown yang dapat membuat aktivitas ekonomi AS berhenti," ujar dia.
Reza menjelaskan, rasa takut dan khawatir akan terjadinya inflasi dan defisit perdagangan telah terjawab semua. Dimana ekonomi Indonesia mengalami deflasi di bulan September.
"Ekonomi Indonesia terjadi deflasi di bulan September kemarin sebesar -0,35% (MoM) atau di bawah ekspektasi kami di level 0,5%," tegas dia.
Selain itu, neraca perdagangan Indonesia mengalami kinerja yang baik. Dengan mencatat surplus sebesar US$ 130 juta.
Reza berharap, dengan adanya kejadian seperti itu, laju rupiah akan melewati target support 11.532. Untuk nilai tukar rupiah versi kurs tengah BI akan berada di kisaran 11.585-11.623. (Dis/Nur)