Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta Bank Syariah Mandiri (BSM) menambah modal sebesar Rp 200 miliar. Langkah itu diambil agar BSM bisa memiliki modal Rp 5 triliun dan menjadi bank syariah terbesar.
"Ini supaya bisa bergerak dalam jasa syariah misalnya dapat menampung dana haji yang menurut UU harus ditaruh di bank syariah, yang saat ini belum bisa karena kelasnya belum Rp 5 triliun. Dia masih kurang Rp 200 miliar. " ujarnya di Gedung Plasa Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2013).
Untuk sumber dananya, Dahlan mengaku menyerahkan semuanya kepada jajaran direksi dari BSM. "Sumber berasal dari korporasi, terserah mereka mau dapat dari mana, mereka kan sudah kreatif, yang penting segera memenuhi Rp 5 triliun itu, dengan begitu bisa menjadi bank yang besar," jelasnya.
Sebelumnya, lanjut Dahlan, telah ada ide lain agar BUMN punya bank syariah yang besar dengan cara menggabungkan bank-bank syariah BUMN yang ada supaya mencapai mencapai level equitas sebesar Rp 5 triliun namun ternyata sulit dilakukan karena tiap bank mempunyai visi sendiri.
"Tetapi kita tidak menyerah, maka dicari cara lain. Seperti mobil listrik, kan yang pertama ada masalah sampai nabrak tebing, tetapi kita tidak nyerah, kita biki lagi yang kedua," katanya.
Nantinya BSM menjadi bank syariah BUMN pertama yang akan menjadi bank syariah dengan skala besar mengingat hanya bank ini yang dana equitasnya hampir mencapai Rp 5 triliun. "Ini nanti bank syariah pertama. Karena dia (BSM) yang sudah Rp 5 triliun, sedang yang lain masih jauh, kalau mau dipaksa juga sulit," tandasnya. (Dny/Ndw)
"Ini supaya bisa bergerak dalam jasa syariah misalnya dapat menampung dana haji yang menurut UU harus ditaruh di bank syariah, yang saat ini belum bisa karena kelasnya belum Rp 5 triliun. Dia masih kurang Rp 200 miliar. " ujarnya di Gedung Plasa Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2013).
Untuk sumber dananya, Dahlan mengaku menyerahkan semuanya kepada jajaran direksi dari BSM. "Sumber berasal dari korporasi, terserah mereka mau dapat dari mana, mereka kan sudah kreatif, yang penting segera memenuhi Rp 5 triliun itu, dengan begitu bisa menjadi bank yang besar," jelasnya.
Sebelumnya, lanjut Dahlan, telah ada ide lain agar BUMN punya bank syariah yang besar dengan cara menggabungkan bank-bank syariah BUMN yang ada supaya mencapai mencapai level equitas sebesar Rp 5 triliun namun ternyata sulit dilakukan karena tiap bank mempunyai visi sendiri.
"Tetapi kita tidak menyerah, maka dicari cara lain. Seperti mobil listrik, kan yang pertama ada masalah sampai nabrak tebing, tetapi kita tidak nyerah, kita biki lagi yang kedua," katanya.
Nantinya BSM menjadi bank syariah BUMN pertama yang akan menjadi bank syariah dengan skala besar mengingat hanya bank ini yang dana equitasnya hampir mencapai Rp 5 triliun. "Ini nanti bank syariah pertama. Karena dia (BSM) yang sudah Rp 5 triliun, sedang yang lain masih jauh, kalau mau dipaksa juga sulit," tandasnya. (Dny/Ndw)