Sukses

Banyak EO di APEC Bikin Koordinator Shuttle Bus Bingung

Kinerja antara EO satu dengan yang lain tak melulu sejalan sehingga menimbulkan kebingungan bagi kru atau panitia lain.

Event besar sekelas Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tentu membutuhkan banyak pelaksana acara (event organizer/EO). Sayangnya, kinerja antara EO satu dengan yang lain tak melulu sejalan sehingga menimbulkan kebingungan bagi kru atau panitia lain.  

Hal ini yang dialami oleh Penanggung Jawab Transportasi Operasional, Halid Mutaqin. Menurutnya, tata kerja dan jalan pemikiran para EO tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan.

"Tidak mungkin event sebesar ini cuma menggunakan satu EO. Paling tidak ada beberapa, seperti saat ini yang memakai jasa EO dari Pacto, Royalindo dan lainnya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, di Patra Jasa Hotel, seperti ditulis Jumat (4/10/2013).

EO tersebut, sambung Halid, ditunjuk panitia APEC karena telah memenangkan proses tender atau peaching. "Tapi karena kebanyakan EO, malah jadi bingung. Koordinasi berbeda-beda," tuturnya.

Padahal dia mengaku sering terlibat dalam kepanitiaan berskala internasional. "Memang di sinilah kendalanya, selain persoalan spare waktu keberangkatan shuttle bus dan kondisi kendaraan yang tidak selalu 'fit'," jelasnya.

Antisipasinya, tambah Halid, dengan menyediakan cadangan beberapa bus yang bisa digunakan sewkatu-waktu apabila mengalami mogok di jalan dan sebagainya.

Dia mengatakan, pihaknya telah menyewa 78 unit shuttle bus dari berbagai perusahaan rental di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta dan Bali.

Lebih jauh dia mengatakan, shuttle bus tersebut sudah mulai beroperasi mulai Rabu (2/10/2013). Namun itu hanya sebatas untuk mengangkut rombongan delegasi APEC dari bandara Ngurah Rai menuju tempat penginapan yang tersebar di empat titik.

"Tapi kalau untuk shuttle bus commuter line akan beroperasi pada 4 Oktober 2013. Jadi mengangkut penumpang dari hotel ke tempat-tempat pertemuan APEC," ucap dia. (Fik/Ndw)