Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan ada tiga syarat yang harus dipenuhi produsen jika ingin memasukkan mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car) mereka beroperasi di Indonesia.
"LCGC itu harus tiga hal dipenuhi, pertama dia harus mampu menjawab penurunan emisi dan karbon. Ini tuntutan global," ujar Hatta seusai mengikuti Forum Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang di Bali, Jumat (4/10/2013).
Syarat berikutnya, LCGC harus mampu mengikuti roadmap pemerintah Indonesia di mana seluruh komponen harus diproduksi di dalam negeri.
Hal ini seiring dengan tujuan pemerintah untuk memicu lahirnya industri-industri kecil yang berpotensi mendorong industri LCGC di dalam negeri. "Kedua, LCGC harus ikuti roadmap kita untuk menuju komponen 100% ke Indonesia secara bertahap," tegas dia.
Terakhir, pemerintah menuntut LCGC menjawab penetrasi pasar ekspor tanpa menggunakan BBM bersubsidi. Di forum serupa sebelumnya, Hatta menjelaskan kedua negara sudah memutuskan `clean energy mechanism` dan menyepakati joint credit system. Sistem tersebut digunakan untuk mengkreditkan berbagai hal yang terkait dengan energi ramah lingkungan.
"Kita juga sudah sepakat dengan credit mechanism di mana terdapat pemotongan-pemotongan investasi yang menguntungkan karena ada renewable energy seperti geothermal. Dua minggu lagi tim teknis masuk kesitu," pungkas dia. (Sis/Fik/Nur0
"LCGC itu harus tiga hal dipenuhi, pertama dia harus mampu menjawab penurunan emisi dan karbon. Ini tuntutan global," ujar Hatta seusai mengikuti Forum Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang di Bali, Jumat (4/10/2013).
Syarat berikutnya, LCGC harus mampu mengikuti roadmap pemerintah Indonesia di mana seluruh komponen harus diproduksi di dalam negeri.
Hal ini seiring dengan tujuan pemerintah untuk memicu lahirnya industri-industri kecil yang berpotensi mendorong industri LCGC di dalam negeri. "Kedua, LCGC harus ikuti roadmap kita untuk menuju komponen 100% ke Indonesia secara bertahap," tegas dia.
Terakhir, pemerintah menuntut LCGC menjawab penetrasi pasar ekspor tanpa menggunakan BBM bersubsidi. Di forum serupa sebelumnya, Hatta menjelaskan kedua negara sudah memutuskan `clean energy mechanism` dan menyepakati joint credit system. Sistem tersebut digunakan untuk mengkreditkan berbagai hal yang terkait dengan energi ramah lingkungan.
"Kita juga sudah sepakat dengan credit mechanism di mana terdapat pemotongan-pemotongan investasi yang menguntungkan karena ada renewable energy seperti geothermal. Dua minggu lagi tim teknis masuk kesitu," pungkas dia. (Sis/Fik/Nur0