Sukses

Jurus Pengusaha Batu Bara Tekan Emisi Karbon

Kebutuhan batu bara bakal terus meningkat seiring dengan pertumbuhan konsumsi energi.

Saat ini industri batu bara identik dengan polusi yang mencemari lingkungan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI) Bob kamandanu mengungkapkan pengusaha bakal menerapkan teknologi pengelolaan asap hasil pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Bob mengatakan, Kebutuhan batu bara bakal terus meningkat seiring dengan pertumbuhan konsumsi energi di Tanah Air. Namun hal tersebut harus diimbangi dengan perbaikan lingkungan.

"Batu bara tetap menjadi pilihan utama untuk ketenagalistrikan, dibarengi dengan teknologinya. Sebuah keharusan, karena semakin banyak batu bara dibakar tentu tidak baik," kata Bob di Gedung Graha Irama, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Saat ini teknologi untuk menekan emisi karbon hasil terbilang mahal. Tapi, ada cara lain yang lebih murah yaitu dengan meningkatkan kualitas batu bara. 

"Batu bara diupgrade dulu. Untuk yang sulfur dibatasi pembakarannya, suhu tinggi diblend dengan suhu rendah," ungkap Bob.

Cara lain untuk melestarikan lingkungan atas efek penggunaan batu bara yaitu dengan melakukan perubahan batubara menjadi gas atau gasifikasi batubara, dengan begitu hasil emisi batubara CO2 terbilang kecil, namun saat ini Indonesia belum melakukan hal tersebut.

"Di Indonesia belum ada, Eropa Jerman gasifikasi sudah ada, karena di Jerman ada batubara yang rendah sekali. Khazastan ada undergrond gasifikasi," jelas Bob. (Pew/Ndw)
Video Terkini