10 Negara Terbaik bagi Pensiunan (1)

Masa tua masa untuk menikmati kehidupan. Saat waktu muda habis terpakai untuk bekerja, masa tua menjadi batasannya.

Sebab itu, banyak pensiunan terutama mereka dari negara-negara maju telah merencanakan masa pensiun jauh-jauh hari.

Mulai dari menyisihkan bagian pendapatan kerja di masa muda, berinvestasi di logam mulia, properti dan lainnya. Sebab tak seorang pun ingin mendapati masa tua terlunta-lunta.

Melansir laman Forbes, Rabu (9/10/2013), perusahaan studi keuangan asal Australia, Mercer melansir laporan bertajuk Melbourne Mercer Global Index Pension.

Dalam laporan ini menyebutkan negara-negara yang memberikan perhatian lebih terhadap pensiunan mereka.

Juga, menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan prospek bagi pensiunan, termasuk langkah-langkah untuk pembuat kebijakan, pengusaha dan karyawan untuk mengambil dan membantu mengamankan nasib para pensiunan.

Dari laporan tersebut, keluarlah negara-negara yang dinilai cukup memberikan fasilitas bagi pensiunannya.
Berikut daftar 10 negara yang menjadi pilihan terbaik bagi para pensiunan, yakni:

1. Denmark

Grade: A
Fasilitas bagi pensiunan: Negara ini memiliki skema dasar pensiun publik, pensiun tambahan, skema iuran pasti , dan pensiun wajib berbasis pemberi kerja.

2. Belanda

Grade: B+
Fasilitas bagi pensiunan: tingkat dana pensiun publik flat, dan sebagian besar karyawan berada dalam imbalan pasti pensiun yang terhubungan dengan persetujuan dari industri.

3. Australia

Grade: B+
Fasilitas bagi pensiunan: pemberian dana pensiun masih diuji coba pemerintah, kontribusi pemberi kerja wajib menjadi program iuran pasti.

Dan majikan secara sukarela memberikan tambahan dan adanya kontribusi karyawan ke dalam rencana tersebut.

4. Swiss

Grade: B
Fasilitas bagi pensiunan: dana pensiun publik minimum, majikan wajib memberikan pensiun di mana tingkat iuran meningkat sesuai usia, pensiun sukarela menerima tawaran rencana perusahaan asuransi dan bank.

5. Swedia

Grade: B
Fasilitas bagi pensiunan: pemakaian sistem pensiun baru pada 1999, dengan dana minimum pensiun yang terjamin. (Berlanjut ke bagian kedua).(Nur)