Sukses

Orang Indonesia Paling Malas Bertransaksi Lewat Bank

Tingkat pengertian masyarakat Indonesia terhadap sektor perbankan paling minim diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Meski menjadi negara dengan tingkat konsumsi cukup tinggi, Indonesia justru memiliki masyarakat melek bank yang paling rendah diantara negara-negara pesaing di kawasan Asia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran indonesia (ASPI) Isbandiono Subandini mengungkapkan tingkat pemahaman masyarakat Indonesia dalam aktivitas transaksi menggunakan jasa perbankan jauh di bawah Malaysia.

"Data penduduk di atas 15 tahun yang bertransaksi melalui bank di Indonesia itu masih 19,6%, sedangkan Malaysia itu sudah 66,7%, Filipina 26,5% dan Thailand 77,7%," ungkapnya dalam Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Implementasi Branchless Banking di Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Sementara negara-negara kawasan lain seperti Vietnam umumnya memiliki persentase jumlah penduduk yang bertransaksi melalui bank mencapai 21,4%, India 35,2% dan China sebesar 63,8%. Data ini diperoleh ASPI dari World Bank, Global Financial Inclusion Index tahun 2011.

Untuk meningkatkan tingkat pengertian akan transaksi melalui perbankan, Subandini berharap kalangan perbankan untuk terus menggalakkan sosialisasi ke pelosok-pelosok daerah dengan mengandalkan branchless banking yang saat ini sudah bisa diterapkan.

"Beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah kurangnya edukasi  terhadap agen dan konsumen ini yang kita soroti," jelasnya.

Isbandiono mengungkapkan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum percaya terhadap industri perbankan. Bahkan sebagian kalangan justru takut berurusan dengan perbankan dan lebih percaya terhadap lembaga non resmi yang tersebar di kalangan masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Kondisi ini tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan yang pada akhirnya mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk jasa perbankan. (Yas/Shd)