Jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat sedikit jika dibandingkan negara lain. Dari total penduduk Indonesia sebanyak 240 juta orang, hanya 1% atau setara 2,4 juta yang menjadi pengusaha. Sementara China memiliki pengusaha sebanyak 14% dari total penduduknya sebanyak 1,4 miliar jiwa atau setara 196 juta pengusaha.
"Pemerintah China sangatlah mengedepankan sektor riil, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan sektor industri. Karena itu jumlah pengusaha di China lebih banyak, jika dibandingkan Indonesia," ujar Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena di Hotel Ritz Carlton Pacifik Place, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Menurut Eka, agar Indonesia bisa memiliki jumlah pengusaha yang lebih banyak, seharusnya pemerintah bisa memberikan celah usaha yang lebih tinggi untuk masyarakat di Indonesia. Jangan membiarkan masyarakat di sini tidak merasakan iklim untuk berusaha.
Contohnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disarankan untuk memberikan peluang ke perusahaan swasta untuk mengelola kendaraan umum roda empat milik pemerintah daerah.
"China menjalaninya seperti itu. Kita harus belajar dari China, mereka membangun negaranya jangan menggunakan uang negara terus, tetapi swasta. Mereka tidak ada kata haram untuk menjadikan seseorang jadi kaya," terang dia. (Dis/Ndw)
"Pemerintah China sangatlah mengedepankan sektor riil, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan sektor industri. Karena itu jumlah pengusaha di China lebih banyak, jika dibandingkan Indonesia," ujar Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena di Hotel Ritz Carlton Pacifik Place, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Menurut Eka, agar Indonesia bisa memiliki jumlah pengusaha yang lebih banyak, seharusnya pemerintah bisa memberikan celah usaha yang lebih tinggi untuk masyarakat di Indonesia. Jangan membiarkan masyarakat di sini tidak merasakan iklim untuk berusaha.
Contohnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disarankan untuk memberikan peluang ke perusahaan swasta untuk mengelola kendaraan umum roda empat milik pemerintah daerah.
"China menjalaninya seperti itu. Kita harus belajar dari China, mereka membangun negaranya jangan menggunakan uang negara terus, tetapi swasta. Mereka tidak ada kata haram untuk menjadikan seseorang jadi kaya," terang dia. (Dis/Ndw)