PT MRT Jakarta meminta masyarakat bersabar atas gangguan jalan akibat dari pembangunan fasilitas transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT), dan meminta untuk mengikuti petunjuk bila terjadi pengalihan lalu lintas.
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan selama proses kontruksi proyek MRT Jakarta yang diperkirakan berlangsung selama lima tahun sampai 2018 dipastikan akan memberikan dampak terhadap lalu lintas dan kenyamanan masyarakat.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang terkena dampak proses konstruksi proyek MRT Jakarta ini," kata Dono saat menghadiri peresmian konstruksi MRT Jakarta, di Taman Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Untuk meminimalisisr kemacetan, Dono menuturkan pihaknya dan kontraktor pelaksana konstruksi telah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, serta pihak terkait lainnya selama proses kontrusi MRT berlangsung.
"Proyek MRT Jakarta adalah proyek yang memilki kompeleksitas konstruksi yang sangat besar dan proses pembangunannya membutuhkan waktu lama sehingga akan berdampak pada lalulintas kota Jakarta dan kenyamanan pengguna jalan," ungkapnya.
Dono mengungkapkan, untuk membangung proyek MRT Â jalur Lebak Bulus-Bundaran HI membutuhkan investasi sekira 140 miliar yen, dana tersebut diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan pinjaman dari JICA senilai 125 miliar yen.
"Kami targetkan bisa diserap tahun ini Rp 1,2 triliun-Rp 1,7 triliun," jelas dia. (Pew/Ndw)
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan selama proses kontruksi proyek MRT Jakarta yang diperkirakan berlangsung selama lima tahun sampai 2018 dipastikan akan memberikan dampak terhadap lalu lintas dan kenyamanan masyarakat.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang terkena dampak proses konstruksi proyek MRT Jakarta ini," kata Dono saat menghadiri peresmian konstruksi MRT Jakarta, di Taman Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Untuk meminimalisisr kemacetan, Dono menuturkan pihaknya dan kontraktor pelaksana konstruksi telah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, serta pihak terkait lainnya selama proses kontrusi MRT berlangsung.
"Proyek MRT Jakarta adalah proyek yang memilki kompeleksitas konstruksi yang sangat besar dan proses pembangunannya membutuhkan waktu lama sehingga akan berdampak pada lalulintas kota Jakarta dan kenyamanan pengguna jalan," ungkapnya.
Dono mengungkapkan, untuk membangung proyek MRT Â jalur Lebak Bulus-Bundaran HI membutuhkan investasi sekira 140 miliar yen, dana tersebut diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan pinjaman dari JICA senilai 125 miliar yen.
"Kami targetkan bisa diserap tahun ini Rp 1,2 triliun-Rp 1,7 triliun," jelas dia. (Pew/Ndw)