Sukses

Jelang Idul Adha, Harga Daging Kambing Naik Rp 10 Ribu per Kg

Menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha harga daging kambing mengalami kenaikan sejak beberapa hari lalu mencapai Rp 10 ribu per kg.

Menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha, aktivitas pembeli daging di Pasar Senen, Jakarta Pusat terlihat normal. Meski belum ada tanda-tanda kesibukan luar biasa, namun harga daging kambing di pasar ini sudah menunjukkan kenaikan.

Salah satu pedagang daging kambing di Pasar Senen, Rizal (40) mengaku, harga daging kambing mengalami kenaikan sejak beberapa hari lalu mencapai Rp 10 ribu per kilogram (kg).

"Sekarang, harga daging kambing (paha) menjadi Rp 90 ribu per kg, dan dada sebesar Rp 80 ribu setiap kilonya. Naik dari harga normal yang biasanya Rp 80 ribu per kilo," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Lebih jauh Rizal mengaku, pihaknya terpaksa menaikkan harga jual daging kambing lantaran peningkatan harga yang sudah terjadi di Rumah Potong Hewan (RPH) khusus kambing di daerah Tanah Abang. RPH menaikkan harga jual sebesar Rp 5 ribu per kilo.

"Saya beli dari RPH Tanah Abang sudah Rp 75 ribu per kilo, jadi mau tidak mau saya ikut naikkan harga jual daging ke konsumen. Namanya pedagang kan maunya untung," ujarnya.

Di sisi lain, Rizal bilang, stok daging kambing di RPH sangat terbatas mengingat biasanya suplai kambing hidup tersebut diprioritaskan untuk di jual hidup ketimbang dijagal. Sehingga pihaknya kerap memperoleh daging kambing dengan kualitas kurang bagus.

"Tidak ada barangnya (daging kambing), jadi sangat dibatasi jatah pedagang. Beda sekali dengan kondisi di tahun 1980-an zaman Pak Soeharto, di mana stok daging berlimpah dan kami bisa menjual banyak daging kambing," papar dia.

Meski begitu, Rizal mengatakan, penjualan daging kambing tidak terpengaruh dengan konsumsi daging kurban saat Idul Adha.  "Tidak pengaruh mau Idul Adha atau tidak, sebab pola konsumsi masyarakat sama saja, makan ya biasa-biasa. Permintaan malah banyak tapi barangnya yang tidak ada," sambungnya.

Dia menyebut, pihaknya bisa menjual daging kambing satu hingga satu setengah kuintal daging kambing kepada para pelanggan, seperti perusahaan katering, rumah makan, tukang sate bahkan konsumen individu.
"Karena dibatasi jadi yang biasanya bisa beli 4 ekor kambing jadi 2 ekor saja. Dan pengaruh justru ke omzet dari beberapa tahun lalu bisa memperoleh sekitar Rp 15 juta per hari, kini menjadi Rp 3 juta-Rp 4 juta per hari," tandas Rizal.

Dia memprediksi dalam tiga hari jelang Idul Adha, harga daging kambing akan terus terkerek naik. Sehingga dia berharap supaya pemerintah dapat mengantisipasi lonjakan harga daging dengan menambah suplai yang ada. (Fik/Ndw)