Sukses

Buah dan Sayur Impor di Indonesia, Paling Banyak Darimana Ya?

Sebutan Indonesia sebagai negara agraris patut dipertanyakan karena gemarnya negara ini mengimpor sayur dan buah-buahan dari negara lain.

Sebutan Indonesia sebagai negara agraris sepertinya kini patut dipertanyakan karena gemarnya negara ini mengimpor sayur dan buah-buahan dari negara lain. Paling banyak darimana ya, impor buah dan sayuran itu?

Jawabannya China. Impor sayur dan buah dari China berkontribusi terbesar dalam kurun waktu Januari-Agustus 2013.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor sayur dari China mencapai nilai US$ 317,17 juta dengan berat 377,48 kilogram (kg).

Pengimpor urutan kedua dan ketiga ditempati Myanmar dan Australia dengan nilai impor masing-masing US$ 43,48 juta serta US$ 21,31 juta.

Lalu nilai impor India dan Kanada yang memasok sayur bagi Indonesia mencapai masing-masing US$ 17,54 juta dan US$ 12,84 juta.

Sedangkan negara lainnya mengimpor sayur bernilai US$ 56,88 juta, sehingga secara total nilai impor sayur sepanjang Januari-Agustus 2013 sebesar US$ 469,22 juta.

Sementara itu, China masih mendominasi memasok buah-buahan ke Indonesia dengan kontribusi terbesar dibanding negara lain yakni menembus US$ 236,61 juta.

Jumlah ini merupakan yang tertinggi dari total keseluruhan impor buah selama delapan bulan ini yang mencapai US$ 460,29 juta.

Sedangkan negara Thailand dan Amerika Serikat (AS) tercatat menyumbang nilai impor buah sebesar US$ 52,73 juta dan US$ 46,41 juta.

Lalu Australia sebesar US$ 39,77 juta, nilai impor buah dari Tunisia ke Indonesia sebesar US$ 13,33 juta serta negara lainnya mencapai US$ 71,45 juta.

Seperti diketahui, China tercatat masih mendominasi sebagai negara pengimpor komoditas sayur dan buah terbanyak bagi Indonesia.

Kontribusi nilai impor sayur China mencapai 67,15% dengan nilai US$ 271,8 juta dari total nilai US$ 404,6 juta yang dipasok berbagai negara dalam kurun waktu Januari-Juli 2013.

Demikian pula kontribusi impor buah-buahan dari China mencapai 52,3% senilai US$ 218,02 juta dari total impor US$ 416,97 juta. (Fik/Nur)