Pameran produk dalam negeri terbesar di Indonesia, yaitu Trade Expo Indonesia ke-28 resmi dibuka. Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan menyebutkan pameran ini ditargetkan mampu meraup total transaksi hingga US$ 2 miliar setara Rp 22,3 triliun.
"Ini memang terdengar cukup ambisius namun kita tetap optimis, karena angka itu tidak jauh dari pencapaian TEI tahun lalu. Kita juga melihat Transaksi hasil TEI yang tiap tahun positif atau mengalami peningkatan 42,5%," ujar Mendag saat memberikan sambutan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013).
Dengan luas area mencapai 40 ribu meter persegi, pameran ini menampilkan produk buatan 2 ribu pengusaha nasional baik skala usaha kecil dan menengah (UKM), Koperasi dan BUMN.
"Jumlah buyer yang terdaftar saat ini telah mencapai 9.300 buyer yang berasal dari 106 negara, atau naik 90% dari TEI 2012 lalu," tutur dia.
Menurut Gita, meskipun saat ini kondisi ekonomi Indonesia tengah mengalami ketidakpastian. Namun keberadaan pameran dinilai sangat penting sebagai ajang bagi produsen dalam negeri untuk menunjukan produk lokal kepada pembeli asal luar negeri sehingga dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian Indonesia.
Produk-produk yang tampilkan dalam pameran ini meliputi produk tradisional, otomotif, makanan, minuman, berbagai jenis peralatan sehari-hari serta tenaga kerja.
"Kita tahu bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, sehingga Indonesia mampu berdaya saing dengan produk luar negeri," tandas dia.
Dalam pameran ini, juga akan memberikan penghargaan Primaniarta kepada 39 eksportir sebagai wujud apresiasi atas inisiatif para pelaku usaha ini untuk meningkatkan ekspor non-migas nasional. (Dny/Nur)
"Ini memang terdengar cukup ambisius namun kita tetap optimis, karena angka itu tidak jauh dari pencapaian TEI tahun lalu. Kita juga melihat Transaksi hasil TEI yang tiap tahun positif atau mengalami peningkatan 42,5%," ujar Mendag saat memberikan sambutan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013).
Dengan luas area mencapai 40 ribu meter persegi, pameran ini menampilkan produk buatan 2 ribu pengusaha nasional baik skala usaha kecil dan menengah (UKM), Koperasi dan BUMN.
"Jumlah buyer yang terdaftar saat ini telah mencapai 9.300 buyer yang berasal dari 106 negara, atau naik 90% dari TEI 2012 lalu," tutur dia.
Menurut Gita, meskipun saat ini kondisi ekonomi Indonesia tengah mengalami ketidakpastian. Namun keberadaan pameran dinilai sangat penting sebagai ajang bagi produsen dalam negeri untuk menunjukan produk lokal kepada pembeli asal luar negeri sehingga dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian Indonesia.
Produk-produk yang tampilkan dalam pameran ini meliputi produk tradisional, otomotif, makanan, minuman, berbagai jenis peralatan sehari-hari serta tenaga kerja.
"Kita tahu bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, sehingga Indonesia mampu berdaya saing dengan produk luar negeri," tandas dia.
Dalam pameran ini, juga akan memberikan penghargaan Primaniarta kepada 39 eksportir sebagai wujud apresiasi atas inisiatif para pelaku usaha ini untuk meningkatkan ekspor non-migas nasional. (Dny/Nur)