Saat sedang berkomunikasi dengan rekan bisnis atau saat melakukan presentasi, bukan hanya pakaian bagus yang Anda butuhkan, tapi juga cara penyampaian gagasan yang matang.
Tentu saja Anda ingin menunjukkan kompetensi, kecerdasan dan pribadi yang profesional saat melakukannya.
Seperti mengutip Refinery 29, Kamis (17/10/2013), dibandingkan semuanya, cara Anda bicara merupakan hal yang paling utama dan penting. Sebab lewat ucapan, orang lain dapat menangkap gagasan hebat yang Anda sampaikan.
Menurut pembina karir ulung Tara Sophia Mohr, terdapat beberapa pantangan yang sebaiknya tidak diucapkan saat seseorang tengah berkomunikasi atau melakukan presentasi.
Berikut tujuh kata atau ungkapan yang tidak boleh disampaikan dalam komunikasi profesional:
1. Apakah Anda paham apa yang saya bicarakan?
Banyak karyawan khususnya wanita yang mengakhiri obrolan dengan bertanya `masuk akal tidak?,` atau `Kamu mengerti apa yang saya bicarakan?`. Seringkali Anda melakukannya untuk memastikan orang yang diajak bicara mengerti isi pembicaraan tersebut.
Namun pertanyaan seperti itu justru akan menunjukkan ketidakmampuan dan keraguan Anda dalam berkomunikasi.
Untuk menggantinya, apalagi dalam berpresentasi, lebih baik lontarkan pertanyaan lain dengan tujuan serupa seperti `bagaimana menurut Anda?` atau `Ada pertanyaan?`
2. Hanya atau cuma
`Saya hanya ingin melihat-lihat...` atau `Saya cuma khawatir kalau...` merupakan penggunaan kata hanya atau cuma yang sebaiknya dihindari.
Seringkali Anda mengucapkannya karena khawatir bicara terlalu tegas. Namun kata hanya atau cuma dapat membuat Anda terdengar goyah dan tentatif.
3. Sebenarnya
Perkataan seperti `saya sebenarnya merasa...` atau `sebenarnya saya punya pertanyaan tentang...` menunjukkan pribadi yang tidak siap. Kata sebenarnya membuat Anda seperti terkejut dan tidak mengenali kondisi pribadi.
4. Maaf, tapi...
Sebagai karyawan, hindari untuk minta maaf lalu berdalih. Anda juga sebaiknya tidak meminta maaf terlebih dulu untuk menanyakan sesuatu. Bersikaplah lebih tegas dengan langsung bertanya dan meminta izin untuk melakukan sesuatu.
5. Sebentar saja
Ungkapan seperti `saya minta waktu Anda sebentar saja` atau `saya butuh waktu sebentar untuk memperkenalkan produk saya` menunjukkan sikap yang tidak efisien.
Bersikaplah efisien dan jangan buang-buang waktu yang Anda butuhkan seperti meminta waktu seseorang sebentar saja. Langsung ucapkan maksud Anda sebelum bicara juga dirasa sudah cukup.
6.Sepertinya dan hampir
Kata hampir dan sepertinya seringkali digunakan saat Anda merasa tidak yakin dengan apa yang akan disampaikan. Kedua kata tersebut juga diucapkan saat Anda merasa khawatir perkataan yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Namun kata-kata itu hanya membuat ucapan Anda terdengar kurang kuat dan meragukan.
7. Merendahkan diri sendiri
Jangan pernah mengungkapkan perkataan seperti `Saya bukan ahlinya tapi saya akan coba bicara tentang...` atau `Anda mungkin mengenalnya lebih lama dari saya...`.
Ungkapan seperti itu dapat membuat para pendengar langsung mengetahui saat Anda melakukan kesalahan. Sampaikan gagasan dan pengetahuan Anda dengan penuh percaya diri. (Sis/Nur)
Tentu saja Anda ingin menunjukkan kompetensi, kecerdasan dan pribadi yang profesional saat melakukannya.
Seperti mengutip Refinery 29, Kamis (17/10/2013), dibandingkan semuanya, cara Anda bicara merupakan hal yang paling utama dan penting. Sebab lewat ucapan, orang lain dapat menangkap gagasan hebat yang Anda sampaikan.
Menurut pembina karir ulung Tara Sophia Mohr, terdapat beberapa pantangan yang sebaiknya tidak diucapkan saat seseorang tengah berkomunikasi atau melakukan presentasi.
Berikut tujuh kata atau ungkapan yang tidak boleh disampaikan dalam komunikasi profesional:
1. Apakah Anda paham apa yang saya bicarakan?
Banyak karyawan khususnya wanita yang mengakhiri obrolan dengan bertanya `masuk akal tidak?,` atau `Kamu mengerti apa yang saya bicarakan?`. Seringkali Anda melakukannya untuk memastikan orang yang diajak bicara mengerti isi pembicaraan tersebut.
Namun pertanyaan seperti itu justru akan menunjukkan ketidakmampuan dan keraguan Anda dalam berkomunikasi.
Untuk menggantinya, apalagi dalam berpresentasi, lebih baik lontarkan pertanyaan lain dengan tujuan serupa seperti `bagaimana menurut Anda?` atau `Ada pertanyaan?`
2. Hanya atau cuma
`Saya hanya ingin melihat-lihat...` atau `Saya cuma khawatir kalau...` merupakan penggunaan kata hanya atau cuma yang sebaiknya dihindari.
Seringkali Anda mengucapkannya karena khawatir bicara terlalu tegas. Namun kata hanya atau cuma dapat membuat Anda terdengar goyah dan tentatif.
3. Sebenarnya
Perkataan seperti `saya sebenarnya merasa...` atau `sebenarnya saya punya pertanyaan tentang...` menunjukkan pribadi yang tidak siap. Kata sebenarnya membuat Anda seperti terkejut dan tidak mengenali kondisi pribadi.
4. Maaf, tapi...
Sebagai karyawan, hindari untuk minta maaf lalu berdalih. Anda juga sebaiknya tidak meminta maaf terlebih dulu untuk menanyakan sesuatu. Bersikaplah lebih tegas dengan langsung bertanya dan meminta izin untuk melakukan sesuatu.
5. Sebentar saja
Ungkapan seperti `saya minta waktu Anda sebentar saja` atau `saya butuh waktu sebentar untuk memperkenalkan produk saya` menunjukkan sikap yang tidak efisien.
Bersikaplah efisien dan jangan buang-buang waktu yang Anda butuhkan seperti meminta waktu seseorang sebentar saja. Langsung ucapkan maksud Anda sebelum bicara juga dirasa sudah cukup.
6.Sepertinya dan hampir
Kata hampir dan sepertinya seringkali digunakan saat Anda merasa tidak yakin dengan apa yang akan disampaikan. Kedua kata tersebut juga diucapkan saat Anda merasa khawatir perkataan yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Namun kata-kata itu hanya membuat ucapan Anda terdengar kurang kuat dan meragukan.
7. Merendahkan diri sendiri
Jangan pernah mengungkapkan perkataan seperti `Saya bukan ahlinya tapi saya akan coba bicara tentang...` atau `Anda mungkin mengenalnya lebih lama dari saya...`.
Ungkapan seperti itu dapat membuat para pendengar langsung mengetahui saat Anda melakukan kesalahan. Sampaikan gagasan dan pengetahuan Anda dengan penuh percaya diri. (Sis/Nur)