Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu mempertahankan BI Rate di level 7,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).
Bank sentral ini juga memutuskan mempertahankan lending facility (LF) sekitar 7,25% dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) di level 5,5%.
Ditahannya BI Rate di level 7,25% ini sudah banyak diprediksi para analis sebelumnya, bahkan level tersebut akan dipertahankan BI dalam beberapa waktu kedepan. Namun apa kata Gubernur BI menanggapi hal ini?
"Siapa itu kayak lagu saja," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Jumat (18/10/2013).
Seakan mengisyaratkan ada peluang kenaikan lagi, Agus mengungkapkan akan terus waspada terhadap perkembangan pasar keuangan dan kondisi global yang masih belum pasti demi menjaga inflasi dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kami akan terus mewaspadai perkembangan ekonomi ke depan. Oke, kami akan siap merespon dalam bentuk bauran kebijakan dan bauran kebijakan itu termasuk policy rate ataupun bauran kebijakan yang lain," tegasnya.
Seperti diketahui, usai diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia tak berselang lama, Agus langsung menjadi perhatian para pelaku industri keuangan karena kebijakannya yang langsung menaikkan BI Rate.
Hal itu dilakukan pernah dikatakan demi mengantisipasi tingginya inflasi paska kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Agus mengaku siap menentukan langkah apapun termasuk memberikan kejutan-kejutan demi menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.
"Maksudnya kalau kondisi harus direspons kami akan respons untuk stabilitas sistem keuangan yang baik," tutupnya. (Yas/Nur)
Bank sentral ini juga memutuskan mempertahankan lending facility (LF) sekitar 7,25% dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) di level 5,5%.
Ditahannya BI Rate di level 7,25% ini sudah banyak diprediksi para analis sebelumnya, bahkan level tersebut akan dipertahankan BI dalam beberapa waktu kedepan. Namun apa kata Gubernur BI menanggapi hal ini?
"Siapa itu kayak lagu saja," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Jumat (18/10/2013).
Seakan mengisyaratkan ada peluang kenaikan lagi, Agus mengungkapkan akan terus waspada terhadap perkembangan pasar keuangan dan kondisi global yang masih belum pasti demi menjaga inflasi dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kami akan terus mewaspadai perkembangan ekonomi ke depan. Oke, kami akan siap merespon dalam bentuk bauran kebijakan dan bauran kebijakan itu termasuk policy rate ataupun bauran kebijakan yang lain," tegasnya.
Seperti diketahui, usai diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia tak berselang lama, Agus langsung menjadi perhatian para pelaku industri keuangan karena kebijakannya yang langsung menaikkan BI Rate.
Hal itu dilakukan pernah dikatakan demi mengantisipasi tingginya inflasi paska kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Agus mengaku siap menentukan langkah apapun termasuk memberikan kejutan-kejutan demi menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.
"Maksudnya kalau kondisi harus direspons kami akan respons untuk stabilitas sistem keuangan yang baik," tutupnya. (Yas/Nur)