Pemerintah masih mengkaji pembangunan kilang Bahan Bakar Minyak (BBM) di Arun Aceh, berkapasitas 300 ribu barel perhari (bph).
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, pembangunan kilang tersebut nantinya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Kilang ini terletak di satu kawasan kilang gas alam cair (LNG) di Blang Lancang, Arun. "Pakai APBN," kata Susilo, di Kantornya, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Menurut dia, selain mengkaji kilang Arun instansinya juga sedang mengkaji pembangunan kilang Bontang Kalimantan Timur, dan Plaju di Sumatera Selatan.
Sebagai informasi, Arun memiliki enam unit pengolahan (plant) berkapasitas 12,5 juta ton LNG per tahun.
Sebagian tangkinya akan dialihkan sebagai terminal LNG oleh Pertamina.
Arun NGL dimiliki PT Pertamina (Persero) dengan kepemilikan 55%, Mobil Oil Indonesia Inc 30%, dan Japan Indonesia LNG Co (Jilco) 15% sebagai representasi pembeli. (Pew/Nur)
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, pembangunan kilang tersebut nantinya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Kilang ini terletak di satu kawasan kilang gas alam cair (LNG) di Blang Lancang, Arun. "Pakai APBN," kata Susilo, di Kantornya, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Menurut dia, selain mengkaji kilang Arun instansinya juga sedang mengkaji pembangunan kilang Bontang Kalimantan Timur, dan Plaju di Sumatera Selatan.
Sebagai informasi, Arun memiliki enam unit pengolahan (plant) berkapasitas 12,5 juta ton LNG per tahun.
Sebagian tangkinya akan dialihkan sebagai terminal LNG oleh Pertamina.
Arun NGL dimiliki PT Pertamina (Persero) dengan kepemilikan 55%, Mobil Oil Indonesia Inc 30%, dan Japan Indonesia LNG Co (Jilco) 15% sebagai representasi pembeli. (Pew/Nur)