Pengusaha menakutkan adanya kenaikkan harga komponen penunjang produksi seperti listrik dan gas karena bakal ikut mendongkrak biaya produksi.
"Takut semua pada kenaikan harga gas dan tarif listrik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo), Franky Sibarani saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Franky menyebut kenaikan harga listrik paling membuat para pengusaha menderita. Pasalnya, hampir semua pabrik menggunakan listrik untuk mendukung kegiatan produksinya. Sementara, gas hanya digunakan sekitar 200-400 pabrik.
"Jadi lebih mengkhawatirkan kenaikan tarif listrik," tuturnya.
Terkait dengan kenaikan tarif listrik pada tahun ini, menurut Franky, kalangan pengusaha sudah mempersiapkannya dan menerima. Alasannya yaitu pemerintah belum menaikkan tarif sejak dua tahun lalu.
"Itu sudah kita prediksi kenaikannya sampai akhir tahun sekitar 13%-18%," pungkasnya. (Pew/Ndw)
"Takut semua pada kenaikan harga gas dan tarif listrik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo), Franky Sibarani saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Franky menyebut kenaikan harga listrik paling membuat para pengusaha menderita. Pasalnya, hampir semua pabrik menggunakan listrik untuk mendukung kegiatan produksinya. Sementara, gas hanya digunakan sekitar 200-400 pabrik.
"Jadi lebih mengkhawatirkan kenaikan tarif listrik," tuturnya.
Terkait dengan kenaikan tarif listrik pada tahun ini, menurut Franky, kalangan pengusaha sudah mempersiapkannya dan menerima. Alasannya yaitu pemerintah belum menaikkan tarif sejak dua tahun lalu.
"Itu sudah kita prediksi kenaikannya sampai akhir tahun sekitar 13%-18%," pungkasnya. (Pew/Ndw)