Sukses

Gubernur Sumut Merasa Ditinggalkan Soal Inalum

Dibalik kisah pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), ada rasa kecewa yang tersirat dari pernyataan Pemprov Sumut.

Dibalik kisah pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), ada rasa kecewa yang tersirat dari pernyataan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut).

Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho mengakui bila selama ini tak pernah diajak berdiskusi secara teknis perihal rencana akuisisi 58,88% saham Inalum dari Nippon Asahan Aluminium (NAA) oleh pemerintah pusat.

"Kenapa selama ini kami ditinggalkan, padahal kami ini anaknya pemerintan pusat. Tidak pernah diajak ngobrol secara teknikal berapa persentase untuk kami. Wahai pemerintah pusat perhatikanlah anakmu ini," keluh dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Jika diamanahkan untuk mengelola Inalum yang berbasis di Kabupaten Batubara, Sumut ini, dia berjanji bakal mewujudkan ambisi warganya untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai Zona Industri Rendah Karbon alias ramah lingkungan.

"Nanti kan ada hilirisasi, pengembangan Asahan Empat dan Asahan Lima. Karena mimpi kami membawa Sumut menjadi Low Carbon Industrial Zone," ujarnya.

Diakui dia, pihaknya tidak mempunyai cukup dana untuk mencaplok seluruh saham Inalum. Untuk itu, dia menyebut Pemprov bakal mencari sumber pinjaman dengan menggandeng pihak lain.

"Kami sudah melakukan pembicaraan intens dengan PT Toba Sejahtera, tapi untuk prosentase saham yang bakal dibeli nanti dibicarakan lagi. Ini  konsorsium pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah provinsi dan kabupaten kota," pungkas dia. (Fik/Nur)
Video Terkini