PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berencana mengakuisisi perusahaan pembiayaan (multifinance) lokal berskala besar. Langkah pengambilalihan ini diyakini bisa memacu pertumbuhan bisnis baru di tahun-tahun mendatang.
"Rencana akuisisi akan masuk dalam rancangan bisnis bank (RBB). Kami yakin bisa memberikan laju dorongan bagi pertumbuhan bisnis Bank BJB ke depannya," ujar Direktur Utama Bank BJB, Bien Subiantoro ketika ditemui dalam acara pemaparan kinerja Bank BJB kuartal III-2013 di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (23/10/2013)
Guna merealisasikan ambisinya, perusahaan mengaku harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Bien mengaku sudah melirik sejumlah perusahaan multifinance yang bakal menjadi target perseroan.
Sayang, Bien enggan menyampaikan detil akuisisi maupun sumber dana yang akan digunakan. "Kalau kita kasih tahu sekarang, nanti dampaknya multifinance tersebut memberikan harga yang lebih tinggi," tegasnya.
Diakui Bien, perusahaan sebelumnya memang menargetkan akuisisi perusahaan pembiayaan terealisasi pada 2013. Namun aksi korporasi ini terpaksa dialihkan pada 2014 mengingat modal akuisisi yang diperlukan tergolong sangat tinggi.
Bahkan, aksi akuisisi bisa saja menurunkan modal inti perusahaan sehingga membuat posisi Bank BJB turun dari Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) III menjadi BUKU II.
"Kalau kami laksanakan sekarang pengaruhnya sangat besar, kita bisa mengalami penurunan BUKU. Maka dari itu kami putuskan akuisisi multifinance pada tahun mendatang," jelas Bien.(Dis/Shd)
"Rencana akuisisi akan masuk dalam rancangan bisnis bank (RBB). Kami yakin bisa memberikan laju dorongan bagi pertumbuhan bisnis Bank BJB ke depannya," ujar Direktur Utama Bank BJB, Bien Subiantoro ketika ditemui dalam acara pemaparan kinerja Bank BJB kuartal III-2013 di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (23/10/2013)
Guna merealisasikan ambisinya, perusahaan mengaku harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Bien mengaku sudah melirik sejumlah perusahaan multifinance yang bakal menjadi target perseroan.
Sayang, Bien enggan menyampaikan detil akuisisi maupun sumber dana yang akan digunakan. "Kalau kita kasih tahu sekarang, nanti dampaknya multifinance tersebut memberikan harga yang lebih tinggi," tegasnya.
Diakui Bien, perusahaan sebelumnya memang menargetkan akuisisi perusahaan pembiayaan terealisasi pada 2013. Namun aksi korporasi ini terpaksa dialihkan pada 2014 mengingat modal akuisisi yang diperlukan tergolong sangat tinggi.
Bahkan, aksi akuisisi bisa saja menurunkan modal inti perusahaan sehingga membuat posisi Bank BJB turun dari Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) III menjadi BUKU II.
"Kalau kami laksanakan sekarang pengaruhnya sangat besar, kita bisa mengalami penurunan BUKU. Maka dari itu kami putuskan akuisisi multifinance pada tahun mendatang," jelas Bien.(Dis/Shd)