Gubernur Bank Indonesia (BI) angkat bicara soal kasus dugaan suap penyediaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dilakukan oleh Diebold Indonesia. Maklum, dugaan suap yang terjadi pada 2005-2010 itu bersamaan dengan masa jabatannya di PT Bank Mandiri Tbk.
"Ya, saya di Bank Mandiri dari 1998-2002 dan 2005-2010," ungkap Agus disela Infobank Seminar 2014 di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Agus optimistis, Bank Mandiri selama ini telah menjalankan sistem procurement dengan baik dan tertib. Meski demikian, Agus memastikan akan melihat secara jelas transaksi mencurigakan yang dilakukan Diebold.
"Harus dilihat secara lebih rinci backgroundnya," ujarnya.
Sebelumnya, bank sentral memastikan akan meminta akan satuan pengawasan bank di BI untuk menindaklanjuti temuan dugaan suap yang dilakukan Diebold.
Bank sentral bakal meminta informasi dari bank-bank yang namanya disebut menerima fasilitas akomodasi dari Diebold Indonesia.
"Kami akan berhubungan dengan direktur compliance dari masing-masing bank atau berhubungan dengan satuan audit internal," katanya. (Fik/Shd)
"Ya, saya di Bank Mandiri dari 1998-2002 dan 2005-2010," ungkap Agus disela Infobank Seminar 2014 di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Agus optimistis, Bank Mandiri selama ini telah menjalankan sistem procurement dengan baik dan tertib. Meski demikian, Agus memastikan akan melihat secara jelas transaksi mencurigakan yang dilakukan Diebold.
"Harus dilihat secara lebih rinci backgroundnya," ujarnya.
Sebelumnya, bank sentral memastikan akan meminta akan satuan pengawasan bank di BI untuk menindaklanjuti temuan dugaan suap yang dilakukan Diebold.
Bank sentral bakal meminta informasi dari bank-bank yang namanya disebut menerima fasilitas akomodasi dari Diebold Indonesia.
"Kami akan berhubungan dengan direktur compliance dari masing-masing bank atau berhubungan dengan satuan audit internal," katanya. (Fik/Shd)