Sukses

Suap Diebold Sebut-sebut Bank Pemerintah, Apa Jawab Dahlan?

Kasus suap penyediaan mesin ATM oleh Diebold Inc diduga menyeret nama sejumlah bank pemerintah. Apa penjelasan Menteri BUMN?

Dugaan keterlibatan bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlibat dalam kasus suap yang dilakukan Diebold Inc, memaksa Menteri BUMN Dahlan Iskan angkat bicara.

Dahlan menjelaskan informasi yang selama ini beredar menyebutkan kasus suap pemasaran mesin Automatic Teller Mechine (ATM) melibatkan bank pemerintah. Informasi itu tak spesifik menyebutkan bank BUMN.

"Mereka kan nggak menyebutkan Bank BUMN kan? mereka mengatakan bank pemerintah," tegasnya saat ditemui di Kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Jika dikatakan bank pemerintah, bank-bank yang diduga terlibat tak hanya Bank Mandiri, BRI, BNI maupun Bank BTN.  Dahlan menilai Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga bisa termasuk kategori bank pemerintah. "Bank Pemerintah itu termasuk di dalamnya BPD," jelasnya.

Seperti yang diketahui, Diebold Inc, perusahaan penyedia ATM terbesar di Amerika Serikat (AS), harus membayar denda sekitar US$ 48,1 juta gara-gara terbukti menyuap pejabat bank di China dan Indonesia. Penyuapan tersebut atas pengadaan mesin ATM pada tahun 2005 hingga 2010.

Cabang Diebold di China dan Indonesia sudah mengeluarkan uang sebanyak US$ 1,75 juta (Rp 17,5 miliar) untuk menyuap pejabat senior di bank milik negara. Suap ini diberikan demi memuluskan kepentingan bisnisnya di dua negara tersebut.

Dalam dokumen Securities and Exchange Commission (SEC) menyebut Diebold menjual ATM dan produknya kepada bank BUMN di Indonesia. (Yas/Shd)