Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan Indonesia mau tidak mau memang harus terus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi nasional. Langkah ini terpaksa dilakukan karena pasokan sapi dalam negeri sampai saat ini, bahkan hingga tahun depan, masih belum mencukupi.
"Kita masih harus impor. Karena tahun depan kita masih butuh kurang lebih 4 juta ekor sapi, sementara produksi nasional hanya 2 juta ekor yang bisa disembelih. Jadi sisanya masih harus impor," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Gita mengungkapkan, stop sapi nasional saat ini memang telah mencapai angka 14,3 juta ekor. Sayangnya, dari puluhan juta populasi hewa ternak itu, Indonesia hanya mampu memotong sebesar 15% dari jumlah tersebut.
"Lalau lebih dari 15% terjadi depopulasi. Kalau bisa dipotong 15% dari stok nasional, sisanya gimana? sedang kebutuhan nasional tiap tahun naik sekitar 15% karena ekonominya maju," lanjutnya.
Meski masih perlu mendapat pasokan daging sapi impor, Gita masih optimistis harga daging sapi yang masih berkisar Rp 100 ribu per kilogram (Kg) agar berangsur turun.
"Insya Allah turun, kemarin 10 ribu ekor turun beberapa hari yang lalu. Ini kita akan pedomankan untuk sisa dari 75 ribu ekor, yang penting pasokannya kita tingkatkan," tandasnya.(Shd)
"Kita masih harus impor. Karena tahun depan kita masih butuh kurang lebih 4 juta ekor sapi, sementara produksi nasional hanya 2 juta ekor yang bisa disembelih. Jadi sisanya masih harus impor," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Gita mengungkapkan, stop sapi nasional saat ini memang telah mencapai angka 14,3 juta ekor. Sayangnya, dari puluhan juta populasi hewa ternak itu, Indonesia hanya mampu memotong sebesar 15% dari jumlah tersebut.
"Lalau lebih dari 15% terjadi depopulasi. Kalau bisa dipotong 15% dari stok nasional, sisanya gimana? sedang kebutuhan nasional tiap tahun naik sekitar 15% karena ekonominya maju," lanjutnya.
Meski masih perlu mendapat pasokan daging sapi impor, Gita masih optimistis harga daging sapi yang masih berkisar Rp 100 ribu per kilogram (Kg) agar berangsur turun.
"Insya Allah turun, kemarin 10 ribu ekor turun beberapa hari yang lalu. Ini kita akan pedomankan untuk sisa dari 75 ribu ekor, yang penting pasokannya kita tingkatkan," tandasnya.(Shd)