Sukses

KPR BTN Tetap Mekar Meski Uang Muka Dibatasi

BTN melaporkan telah mengucuran kredit KPR sebesar Rp 96,53 triliun atau 86,12% dari porsi penyaluran pinjaman.

Pembatasan uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tampaknya tak terlalu berpengaruh pada kinerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bank pelat merah ini mengaku pertumbuhan kredit perusahaan yang mencapai 22% diantaranya disokong pembiayaan KPR yang memegang porsi 86,12%.

Hingga akhir September 2013, BTN melaporkan pengucuran kredit perusahaan mencapai sebesar Rp 96,53 triliun di kuartal III-2013. Pengucuran kredit BTN tercatat mencapai Rp 83,13 triliun.

"Untuk sisanya yang sebesar 13,88% atau sebesar Rp 13,401 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan. Dengan peningkatan dan saluran pembiayaan kredit tersebut, terlihat konsistensi perseroan pada core business dalam pembiayaan industri perumahan," ujar Direktur Utama BTN Maryono ketika ditemui di Gedung Bank BTN, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Maryono menjelaskan, perseroan selama ini terus memberikan dukungan pada program pemerintah dalam bidang perumahan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hingga kini, pengucuran kredit FLPP perseroan menguasai 95% dari porsi penyaluran seluruh Indonesia.

Terkait kebijakan loan to value (LTV) yang dikeluarkan Bank Indonesia, BTN mengakui kebijakan pembatasan uang muka kredit ini justru berdampak positif pada kinerja perusahaan. Hampir 95% portofolio kredit BTN disalurkan pada end user dan pemilik pertama.

BTN menilai kebijakan LTV dari bank sentral bakal menjamin stabiltas harga rumah khususnya untuk untuk kelas masyarakat menengah ke bawah. Kebijakan ini juga membantu menghindari aksi spekulasi properti sehingga bisa terhindar dari kemungkinan munculnya gelembung (bubble). (Dis/Shd)