Sukses

Perusahaan Hutan RI Ini Aman dari Kampanye Negatif LSM, Kok Bisa?

Perusahaan hutan Indonesia selama ini harus menghadapi kampanye negatif LSM dunia terkait pengelolaan hutan yang lestari.

Usaha perusahaan nasional untuk melawan kampanye negatif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dunia mulai berbuah hasil. Kemenangan ini setidaknya dialami perusahaan sektor kehutanan, PT Asian Pulp & Paper Group (APP).

Perusahaan milik kelompok bisnis Sinar Mas ini diketahui telah memperoleh pengakuan tata kelola kehutanan yang berkelanjutan dari LSM internasional, Greenpeace. Usaha APP tersebut merupakan bagian dari kegiatan implementasi Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy/ FCP) APP.

Laporan Greenpeace berjudul ‘APP’s Forest Conservation Policy: Progress Review’ menyimpulkan APP telah bersungguh-sungguh dengan rencana pelaksanaan FCP ini. Para staf senior juga dianggap berperan penting dalam pelaksanaan komitmen baru tersebut berkomitmen penuh untuk menjalankannya.

"Laporan Greenpeace yang mengakui kemajuan yang telah kami capai sejak penetapan FCP sembilan bulan yang lalu ini sangat membesarkan hati bagi perusahaan kami,"  kata Aida Greenbury, Managing Director Sustainability APP dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2013).

FCP yang diluncurkan sejak 5 Februari, memberlakukan moratorium untuk pembukaan hutan alam. Saat moratorium diberlakukan, penilaian berlangsung untuk menentukan area konsesi APP yang mengandung nilai konservasi tinggi (High Conservation Value/ HCV) dan cadangan karbon tinggi (High Carbon Stock/ HCS), untuk selanjutnya dilindungi.

Penilaian ini dilakukan oleh The Forest Trust (TFT) dan tim penilai HCV independen, dan direncanakan selesai pada semester pertama 2014.

Penetapan FCP ditandai dengan berakhirnya kampanye Greenpeace terhadap APP. Terhitung sejak itu, grup kampanye internasional ini akan lebih banyak memberikan kritik yang membangun serta saran, sejalan dengan kebijakan FCP yang terus diimplementasikan.

"Laporan ini telah memberi kami keyakinan bahwa kami berada di jalan yang benar dalam mencapai ambisi kami untuk mengakhiri deforestasi secara permanen dalam rantai pasokan kami," kata Greenbury. (Shd)